Di kampung-kampung, salah satu metode aborsi yang dipakai adalah dengan pembacaan mantra oleh dukun.

Aturan Uleebalang: Perempuan Aceh yang Hamil karena Berzina Dihukum Aborsi

Perempuan-perempuan Aceh sedang menenun | Sumber: KITLV 82870

PINTOE.CO - Perempuan Aceh yang ketahuan hamil karena berzina akan dipaksa untuk memberitahu siapa laki-laki yang telah menghamilinya. Laki-laki itu kemudian dicari sampai dapat. Keduanya kemudian disidang oleh uleebalang di kampung yang berkuasa membuat peraturan dan hukuman.

Dalam sidang, laki-laki maupun perempuan pezina diperingatkan bahwa mereka bisa saja dijatuhi hukuman mati dengan cara dicekik atau ditenggelamkan.

“Namun, sekaligus kepada mereka diberitahukan bahwa masalah itu dapat diselesaikan dengan sekadar membayar uang denda, asal saja tanda perbuatan zina mereka dapat dihilangkan,” kata Snouck Hurgronje seperti tercatat dalam Aceh di Mata Kolonialis (Jilid 1, 1985).

Yang dimaksud dengan “tanda perbuatan zina” adalah kehamilan. Dalam kata lain, kehamilan seorang perempuan yang belum menikah atau bersuami merupakan tanda paling jelas bahwa dia telah melakukan perzinaan.

Cara menghilangkan tanda perbuatan zina adalah dengan menggugurkan janin atau melakukan aborsi. Menurut amatan Snouck, pada Abad ke-19 praktik aborsi atas perintah uleebalang sering terjadi di Aceh. Aborsi merupakan satu-satunya cara “menghapus tanda hubungan gelap” atau perzinaan yang ditetapkan oleh hukum adat bikinan uleebalang. Bahkan aborsi dilakukan secara terang-terangan dalam kasus budak yang hamil karena disetubuhi tuannya.

“Kebanyakan penguasa lebih suka menghukum gadis hamil dengan mengenakan denda dan memerintahkan aborsi daripada melakukan kawin terpaksa. Namun, ada juga penguasa yang melakukan pilihan kedua tersebut,” kata Snouck.

Tidak semua uleebalang mewajibkan aborsi. Ada beberapa yang membuka ruang negosiasi dengan para pezina. Perempuan hamil boleh saja tidak melakukan aborsi asalkan harus membayar denda serta menikah dengan laki-laki yang menghamilinya. Pernikahan paksa ini mesti dijalani agar keduanya bebas dari hukuman mati dengan cara dicekik atau ditenggelamkan. Snouck mengatakan, pernikahan pasangan pelaku zina lebih sering terjadi daripada aborsi.

@pintoedotco Mellani Subarni Ajak Influencer Aceh Kampanye Anti Kekerasan dan Pelecehan Seksual #pjketuapkkaceh #mellanisubarni #pjgubernuraceh #bundapaudaceh #bundaliterasiaceh #influenceraceh #aceh ? ?????? - unknown

Di samping untuk menghilangkan tanda perzinaan, aborsi juga juga dilakukan untuk mencegah bertambahnya jumlah anggota keluarga serta penduduk desa. Snouck mengamati, orang Aceh tidak bergairah bahkan takut dengan pertambahan tersebut. Alhasil, aborsi tidak hanya dilakukan oleh perempuan yang belum bersuami. Perempuan Aceh yang sudah menikah pun ada yang melakukan aborsi.

“Orang Aceh mengakui bahwa suami-istri yang besar jumlah keturunannya kurang sekali. Menurut pengakuan mereka sendiri, baik dalam perkawinan maupun di luarnya, mereka mengadakan upaya untuk mencegah kehamilan atau menggugurkan kandungan,” ungkap Snouck.

Ada beberapa cara yang dilakukan perempuan Aceh untuk mengugurkan kandungan mereka. Di kampung-kampung, salah satu metode aborsi yang dipakai adalah dengan pembacaan mantra oleh dukun. Mantra yang dibaca-baca oleh dukun aborsi diyakini bisa mematikan janin dalam kandungan.

Akan tetapi, metode aborsi yang paling umum digunakan adalah dengan memakan nenas. Ada beberapa langkah yang mesti dilakukan dalam metode ini. Pertama, pucuk buah nenas dipotong, tetapi buahnya dibiarkan tetap menyatu dengan tangkai pohon. Lalu, di bagian pucuk yang sudah dipotong diambil sedikit daging buahnya sehingga terdapat lubang di situ.

Lubang itu kemudian diisi dengan ragi lalu ditutup rapat-rapat dengan bagian pucuk yang tadi dipotong. Buah nenas dililit tali agar tutupan tersebut rapat. Setelah dua hari, nenas yang sudah diragi itu dipetik dan harus dimakan oleh perempuan yang ingin mencegah kehamilan atau melakukan aborsi.[]

Follow Official WhatsApp Channel Pintoe.co   untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

praktikaborsidiaceh aborsiaceh perempuanacehaborsi sejarahaceh perempuanacehabad19