Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro Upayakan Anggaran untuk PTN Demi Ringankan Biaya Kuliah Mahasiswa
Langkah ini bertujuan mencari titik keseimbangan antara dukungan pemerintah dengan uang kuliah yang dibebankan kepada mahasiswa.
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Satryo Soemantri Brodjonegoro I Foto: Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Mendiktisaintek), Satryo Soemantri Brodjonegoro I Foto: Istimewa
PINTOE.CO - Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Satryo Soemantri Brodjonegoro, mengungkapkan saat ini pihaknya sedang mengupayakan sejumlah cara untuk menekan beban biaya kuliah mahasiswa di perguruan tinggi.
Langkah ini bertujuan mencari titik keseimbangan antara dukungan pemerintah dengan uang kuliah yang dibebankan kepada mahasiswa. Menurut Satryo salah satu caranya dengan meningkatkan dukungan anggaran untuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN)
"Kita mengupayakan minta dari pemerintah dengan dana yang ada supaya ada peningkatan support pada perguruan tinggi negeri. Sehingga bisa mengurangi besaran uang kuliah yang dikenakan pada mahasiswa," kata Satryo dalam wawancara khusus dengan Medcom.id yang dikutip Senin, 9 Desember 2024.
Satryo mengatakan setiap tahun akan mengupayakan peningkatan dukungan dana pemerintah untuk mendukung pendidikan tinggi di perguruan-perguruan tinggi negeri, termasuk perguruan tinggi swasta.
"Kita juga berpikir membantu perguruan tinggi swasta," kata Satryo.
Selama ini, kata Satryo, pendanaan dari pemerintah yang diberikan pada perguruan tinggi negeri maksimum masih sebatas separuh dari keseluruhan dana yang diperlukan kampus. Sisanya, PTN harus mencarinya sendiri.
"Sisanya, mereka harus cari sendiri. Bisa lewat SPP atau uang kuliah dan ada kegiatan lain. Seperti riset yang mendatangkan revenue untuk perguruan tinggi, karena kita memang berharap perguruan tinggi dengan dosen yang hebat-hebat itu berusaha punya kegiatan riset yang mendatangkan pendapatan bagi kampus," terang Satryo.
Satryo menegaskan pada prinsipnya dia berharap untuk menutup pembiayaan kuliah di PTN tidak terlalu membebani mahasiswa melainkan dapat digenjot melalui kegiatan riset.
"Itu bisa dipakai untuk bantu pembiayaan kampus, selain dari uang kuliah yang memang diberlakukan pada mahasiswa. Uang kuliah ini memang isu yang menjadi menarik. Karena kalau mahal, mahasiswa tidak mampu berkuliah. Sedangkan kalau perguruan tinggi memberikan uang kuliah yang murah, mahasiswa senang, tapi kampus tidak cukup untuk operasional, ini juga masalah," ujarnya.
Selain itu, Satryo juga akan meminta PTN untuk meninjau ulang efisiensi di kampus masing-masing sebab dia mengakui masih menemukan sejumlah PTN yang kurang efektif dalam penggunaan dana.
"Kita juga mencoba pada perguruan tinggi masing-masing agar coba deh ditinjau kembali efisiensi dalam tiap-tiap kampus. Karena ada beberapa kampus yang saya lihat agak kurang efisien, karena ada penggunaan dana untuk hal-hal yang tidak langsung berkaitan dengan pendidikan," tutur Satryo.
Satryo mengungkapkan, misalnya, ada beberapa PTN yang merekrut terlalu banyak tenaga pendidikan maupun kependidikan di kampusnya.
"Dosen sebetulnya kalau di perguruan tinggi negeri besar-besar sudah cukup. Mereka enggak perlu lagi sih rekrut dosen baru. Mending uang yang ada itu tadi, yang buat dosen, kita alihkan untuk mahasiswa pendanaannya," tegas Satryo.[]
Editor: Lia Dali