AI bisa menjadi co-pilot yang andal, tapi kita tetap menjadi pilot utama. Kendali ada di tangan kita untuk memastikan kebenaran dan memberi makna pada setiap keputusan

Menkomdigi Ajak Mahasiswa Manfaatkan AI dengan Bijak

Foto : Komdigi

PINTOE.CO - Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, menjadi pembicara dalam diskusi inspiratif di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, pada Sabtu, 14 Desemner 2024. 

Dalam kesempatan ini, ia mengajak mahasiswa untuk menjadi "pilot" yang bijak dalam memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI) di tengah pesatnya perkembangan teknologi.

“AI bisa menjadi co-pilot yang andal, tapi kita tetap menjadi pilot utama. Kendali ada di tangan kita untuk memastikan kebenaran dan memberi makna pada setiap keputusan,” ujar Meutya.

Meutya menjelaskan bahwa AI adalah alat yang dapat membantu berbagai sektor, seperti pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. 

Namun, ia menekankan bahwa AI tidak dapat menggantikan esensi manusia, seperti imajinasi, kreativitas, dan empati.

“Teknologi bisa membantu, tapi hanya kita yang punya akal, hati, dan imajinasi. Itu yang membedakan manusia dengan AI,” tambahnya.

Selain itu, Meutya juga menyoroti pentingnya pemikiran kritis dan kemampuan bertanya dalam memanfaatkan AI secara maksimal. 

Ia berbagi pengalamannya mengenai pentingnya pelatihan bertanya untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis.

“Di era kami, budaya bertanya belum terlalu ditekankan. Namun, di era kalian nanti, kalian harus banyak bertanya. Siapa yang paling cerdas bertanya, dia yang menguasai AI,” tegasnya.

Mengenai kekhawatiran dampak AI terhadap pekerjaan, Meutya mengatakan bahwa AI tidak akan menggantikan pekerjaan manusia, tetapi justru membuka peluang baru di berbagai bidang, seperti analitik data, rekayasa perangkat lunak, dan pengembangan produk berbasis teknologi.

Meutya berpesan agar generasi muda terus bermimpi dan berimajinasi. “AI tidak bisa bermimpi. Tapi kita bisa. Itu adalah kekuatan yang harus kita jaga,” tandasnya.[]

Komdigi ai mahasiswa bijak ai