Bandara SIM Jadi Gerbang Baru Ekspor Nilam Aceh ke Paris
Setelah 30 kali pengiriman nilam ke Prancis melalui pelabuhan Belawan, untuk pertama kalinya ekspor tersebut dilakukan melalui transportasi udara dari Bandara SIM.

Pelepasan ekspor nilam Aceh oleh Atsiri Research Centre (ARC) Universitas Syiah Kuala di Bandara Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar I Foto: Dok. Humas Dishub Aceh
PINTOE.CO - Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Teuku Faisal, menyambut antusias ekspor perdana Nilam Aceh ke Prancis melalui jalur udara sebagai awal baru dalam sistem transportasi komoditas unggulan Aceh.
“Dengan memanfaatkan jalur udara, proses ekspor dapat dilakukan dengan lebih cepat dan efisien," ujar Faisal dikutip dari keterangan resmi, Selasa, 15 April 2025.
Sebelumnya, satu ton minyak nilam asal Aceh diekspor ke Prancis oleh PT U Green Aromatics International anak usaha Atsiri Research Center (ARC) Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh pada Minggu, 13 April 2025.
Minyak nilam dengan nilai kspor Rp1,5 milyar itu dikirim ke perusahaan Nat’ Green, Prancis. Pengiriman dilakukan lewat Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) menggunakan pesawat Garuda Indonesia melewati rute Banda Aceh-Jakarta-Amsterdam-Paris.
Faisal mengatakan penggunaan jalur udara ini memangkas waktu pengiriman secara signifikan, dari sebelumnya hampir sebulan via jalur laut menjadi hanya dua hari.
Pengiriman minyak nilam dari PT U-Green Aromatics Internasional ke Paris telah dilakukan 30 kali melalui jalur laut pelabuhan Belawan, Sumatera Utara. Namun, untuk pertama kalinya ekspor tersebut dilakukan melalui transportasi udara dari Bandara SIM.
"Selain mempercepat waktu tempuh, seluruh dokumen ekspor kini bisa diproses langsung di Banda Aceh," ujar Faisal.[]
Editor: Lia Dali