Irwandi Gantikan Abu Razak sebagai Komut PT PEMA?
Sepeninggal Abu Razak, muncul selentingan bahwa posisi Komisaris Utama PT PEMA menjadi incaran sejumlah orang.

Tangkapan layar nama-nama jajaran Komisaris PT PEMA di situs resmi perusahaan milik Pemerintah Aceh itu.
PINTOE.CO – Posisi Komisaris Utama perusahaan daerah PT Pembangunan Aceh (PEMA) masih kosong sepeninggal Kamaruddin Abubakar atau Abu Razak yang meninggal di Mekkah pada 19 Maret 2025 lalu.
Sepeninggal Abu Razak, muncul selentingan bahwa posisi Komisaris Utama PT PEMA menjadi incaran sejumlah orang, terutama bagi orang-orang di sekitar Gubernur Aceh Muzakir Manaf.
Sumber Pintoe.co di internal PEMA menyebutkan, salah satu nama yang disebut-sebut akan ditempatkan sebagai pengganti Abu Razak adalah mantan Gubernur Aceh Irwandi Yusuf. Nama lain yang disebut akan menempati posisi itu adalah Ermiadi Abdul Rahman.
Menurut sumber itu, Irwandi telah mendapat persetujuan lisan dari Muzakir Manaf untuk mengisi jabatan Komisaris Utama PT PEMA.
Pintoe.co telah berupaya mengonfirmasi kabar itu kepada Irwandi Yusuf. Namun, pesan yang dikirim ke ponselnya belum dibalas.
Sepeninggal Abu Razak, saat ini tersisa 3 orang di posisi Dewan Komisaris PEMA: Zaini Zubir (Kepala Biro Ekonomi Setda Aceh), Junaidi Ali (mantan Kepala BPKS), dan Taufik Edi Zulkarnaini (pengurus Pemuda Pancasila Sumatera Utara yang pernah jadi tim sukses Muzakir Manaf).
PT PEMA adalah reinkarnasi dari Perusahaan Daerah Pembangunan Aceh (PDPA) yang merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Perubahan itu dikuatkan dengan Qanun Aceh Nomor 16 Tahun 2017 pada masa Irwandi Yusuf sebagai Gubernur Aceh. Sahamnya 100% dimiliki Pemerintah Aceh. Saat didirikan, PT PEMA mendapat suntikan modal Rp100 miliar yang bersumber dari anggaran daerah.
Setelah dilantik sebagai Gubernur Aceh pada Februari 2025 lalu, Muzakir Manaf selaku Gubernur Aceh menempatkan Mawardi Nur sebagai Direktur Utama PT PEMA menggantikan Faisal Saifuddin. Mawardi Nur dikenal sebagai kerabat dari Irsyadi, pengusaha yang dikenal sebagai orang dekat Muzakir.
PT PEMA saat ini mengelola berbagai bidang usaha termasuk minyak dan gas bumi, pertambangan, industri dan pariwisata. Salah satunya adalah mengelola Blok B yang merupakan bekas ladang gas Arun lewat anak usaha PT Pema Global Energi (PGE) yang merupakan perusahaan joint ventura dengan PT Energi Mega Persada.
Sebagai gambaran, tahun buku 2022 PT PEMA membukukan laba bersih Rp48,6 miliar dan menyerahkan Rp 24,3 miliar di antaranya sebagai deviden kepada Pemerintah Aceh.[]