Dalam konteks pengembangan digital, diperlukan 17 juta lebih talenta digital Indonesia sebelum tahun 2030.

Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro Bicara Soal Ketertinggalan RI dalam Indeks Digitalisasi

Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro (Metrotvnews.com)

PINTOE.CO - Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi Satryo Soemantri Brodjonegoro mengungkapkan bahwa Indonesia masih tertinggal dalam indeks integrasi digital di Asia Tenggara.

Indonesia disebut belum mampu menyiapkan talenta digital secara masif, lalu terdapat kesenjangan digital dan minimnya investasi dalam riset dan pengembangan.

"Kita menghadapi tantangan yang tidak ringan, Indonesia masih tertinggal dalam indeks integrasi digital di ASEAN," ujarnya seperti dikutip dari Metro TV, Jumat, 13 Desember 2024.

Oleh karena itu, pihaknya menyiapkan sejumlah solusi untuk menjawab tantangan tersebut dengan membangun ekosistem ekonomi digital Indonesia lewat program-program utama.

Salah satunya adalah Bina Talenta Digital Indonesia. Ini merupakan progream pengembangan riset dan pengembangan digital kelas dunia. Lalu, membangun hilirisasi dan kemitraan digital (scale up) dan kebijakan pengembangan teknologi digital yang adaptif.

"Akan dikembangkan juga ekonomi digital Indonesia yang mengikuti berbagai macam bidang di antara kesehatan pangan, pembangun kreatif, kesehatan, transportasi, pendidikan, serta lingkungan hidup," kata Satryo.

Dalam konteks pengembangan digital, lanjutnya, diperlukan 17 juta lebih talenta digital Indonesia sebelum tahun 2030. Namun, tantangan yang dihadapi Indonesia saat ini ialah kekurangan 600 ribu talenta setiap tahunnya.

Untuk menghadapi masalah tersebut, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi melibatkan talenta digital melalui program micro-credential atau sertifikasi atas pengembangan keterampilan yang bersifat spesifik, yang kin

"Contohnya, bekerja sama dengan kurikulum AI Intel, AI Unesco, Google Bangkit yang diselaraskan dengan standar kompetensi kerja nasional Indonesia," ucap Satryo.

Strategi berikutnya, pihaknya akan memperluas kurikulum digital melalui platform pembelajaran online untuk meningkatkan akses terbuka bersama Indonesia Cyber Education Institute. Kemudian, mengembangkan talenta riset dan inovasi digital melalui program beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

"Kami juga akan mengembangkan kawasan sains teknologi atau STP berorientasi digital, misalnya genomics, yang menjadi titik temu riset dan kebutuhan industri," imbuhnya.

Pihaknya juga akan mengembangkan pusat kecerdasan buatan kelas dunia melalui konsorsium perguruan tinggi untuk menarik minat talenta global dan investor asing. 

"Kami terus mendorong kolaborasi global dalam penelitian dan inovasi teknologi digital untuk meningkatkan daya saing nasional," ungkapnya.[]

Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro