Jumbo Jadi Film Animasi Asia Tenggara Terlaris Sepanjang Masa
Jumbo menggeser Mechamato Movie asal Malaysia sebagai film animasi ASEAN terlaris sepanjang masa.

Poster film animasi Jumbo I Foto: Visinema Studios
PINTOE.CO - Film animasi anak berjudul Jumbo menjadi film animasi Asia Tenggara terlaris sepanjang masa. Film karya sineas Indonesia tersebut telah mengumpulkan lebih dari US$8 juta hanya dari box office lokal.
Deadline memberitakan Jumbo telah meraup lebih dari $8 juta di box office Indonesia sejak dirilis pada 31 Maret 2025 lalu, melampaui rekor yang sebelumnya dipegang oleh Mechamato Movie dari Malaysia yang meraup sekitar $7,68 juta pada tahun 2022.
Per Senin siang, 14 April 2025, Visinema Studios selaku rumah produksi mengungkapkan Jumbo sudah mengumpulkan 3.275.697 tiket masuk dalam 14 hari penayangan dengan hampir 1 juta tiket masuk tercatat sepanjang akhir pekan 12-13 April 2025.
Di Indonesia sendiri, Jumbo berhasil menyalip Moana 2 untuk menjadi film animasi terlaris kedua. Moana 2 mengumpulkan 3,1 juta tiket saat dirilis pada November 2024.
Kini, Jumbo berada di posisi dua, tepat di bawah Frozen 2 yang masih berada di puncak dengan Us$14.885.131 dari box office Indonesia.
Di tengah capaian box office itu, Jumbo mempersiapkan peluncuran globalnya dengan hak distribusi untuk beberapa wilayah utama, termasuk China, Amerika Utara, Eropa Barat, dan Australia saat ini masih tersedia.
"Jumbo adalah panggilan pribadi saya - sebuah karya cinta untuk anak saya, dan untuk semua anak Indonesia yang berhak memiliki pilihan mereka sendiri di loket tiket bioskop," kata pendiri dan CEO grup Visinema, Angga Dwimas Sasongko.
"Kami selalu percaya bahwa kisah yang berakar pada nilai-nilai lokal dapat menyentuh hati banyak orang, tetapi melihat lebih dari tiga juta orang menerima film ini sebagai milik mereka sendiri dengan begitu cepat dan sepenuh hati, sungguh merendahkan hati," tambahnya.
Visinema Studios juga mengatakan Jumbo dibuat dalam kurun lima tahun oleh lebih dari 420 seniman, animator, dan pendongeng Indonesia. Hal itu untuk membangun dunia Jumbo dengan riset mendalam agar visualnya terasa dekat dengan penonton Indonesia.
"Ini bukan lagi sekadar film kami, ini adalah pencapaian kolektif. Sebuah pencapaian yang membuktikan bahwa animasi Asia Tenggara memiliki kekuatan untuk tumbuh, berkembang, dan bersatu ketika diberi ruang, keyakinan, dan cinta yang layak," ujar Angga.
Pengembangan film ini dimulai pada 2020. Sutradara film Jumbo, Ryan Adriandhy, menulis skenario Jumbo bersama Widya Arifianti.
Ryan menyebut proyek ini sebagai bentuk dedikasi anak bangsa dengan tujuan memperkuat industri animasi Indonesia. Menurutnya animasi adalah medium yang tepat untuk menyampaikan cerita seindah Jumbo.
Jumbo mengisahkan Don, seorang yatim piatu yang kerap diganggu karena tubuhnya yang besar. Dia memiliki buku cerita dongeng penuh gambar dan cerita ajaib. Buku warisan orangtuanya itu telah dicuri dan bersama teman-temannya, Don memulai petualangan mencari buku itu.
Don kemudian bertemu Meri, seorang peri yang mencari bantuannya untuk menyatukan kembali Meri dengan keluarganya.
Jumbo menghadirkan para pengisi suara, antara lain Don (Prince Poetiray dan Den Bagus Sasono), ayah Don (Ariel NOAH), ibu Don (Bunga Citra Lestari), Oma (Ratna Riantiarno) serta Muhammad Adhiyat, Graciella Abigail, Yusuf Ozkan, dan Quinn Salman.
Lagu ikonik "Kumpul Bocah" yang dibawakan oleh Maliq & D'Essentials dan lagu "Selalu Ada di Nadimu" yang dinyanyikan oleh Bunga Citra Lestari (BCL) bersama Prince Poetiray dan Quinn Salman, menjadi original soundtrack film Jumbo yang tayang di bioskop pada momen Lebaran, 31 Maret 2025 lalu.[]
Editor: Lia Dali