Saat ini Indonesia masih kekurangan 600 ribu talenta setiap tahunnya untuk bisa memanfaatkan potensi ekonomi digital.

Langkah-Langkah Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro dalam Mencetak 17 Juta Talenta Digital sebelum 2030

Mendikti Saintek Satryo Soemantri Brodjonegoro (Metro TV)

PINTOE.CO - Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti Saintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro menyebut, Indonesia membutuhkan 17 juta lebih talenta digital hingga 2030. Hal ini tentu memberikan tantangan sendiri bagi pemerintah.

Ia mengatakan, saat ini Indonesia masih kekurangan 600 ribu talenta setiap tahunnya untuk bisa memanfaatkan potensi ekonomi digital. Masalah lain yang juga dihadapi adalah kurikulum digital yang masih tertinggal dan kesenjangan antara pendidikan dan industri.

"Kami di Kementerian, membuat strategi mengembangkan talenta digital melalui program micro-credential. Contohnya, bekerja sama dengan kurikulum AI Intel yang sudah berjalan baik sekarang. Kemudian AI Unesco, Google Bangkit, yang diselaraskan dengan standar kompetensi kerja nasional," kata dia dikutip dari Metro TV pada Sabtu, 14 Desember 2024.

Selanjutnya, ia menyebut, perluasan kurikulum digital melalui platform pembelajaran online untuk peningkatan akses terbuka Bersama Indonesia Cyber Education Institute. Kemudian mengembangkan talenta riset dan inovasi digital melalui program beasiswa LPDP berkolaborasi antara universitas luar dan dalam negeri.

Kementerian juga mendorong pengembangan infrastruktur Kawasan Sains dan Teknologi (STP) berorientasi digital. Misalnya geonomics yang sudah dikembangkan khususnya di Humbang Hasundutan Sumatra Utara yang menjadi titik temu riset dan kebutuhan industri.

Satryo menjelaskan, Kemendikti Saintek juga mendukung pengembangan pusat kecerdasan buatan kelas dunia melalui konsorsium perguruan tinggi untuk menarik minat talenta global dan investor asing. Ini akan mendorong kolaborasi global untuk meningkatkan daya saing nasional melalui kualitas riset kelas dunia.

"Dan yang paling penting kebangkitan ekonomi digital berbasis riset (deep tech), kalau tidak kita enggak survive akan kalah sama pesaing kita, yang menopang pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan," ujar dia.[]

Mendikti Saintek Satryo Soemantri Brodjonegoro talenta digital indonesia