Ketiga anak muda itu kemudian dibawa dengan mobil ke lokasi eksekusi.

Rapat Politik Rahasia di Samalanga

Gerbong kereta api jurusan Samalanga-Lhokseumawe | Foto: KITLV A744

Alisyah dan dua kawannya bertemu di tempat yang selalu sepi ketika malam hari. Ketiganya duduk dalam sebuah gerbong kosong di stasiun kereta api Samalanga. Dengan berbisik-bisik dan sangat serius, mereka membahas sebuah surat yang akan dikirim ke Medan. Seorang di antara mereka kemudian tak sengaja melihat ada mata yang mengintip dari lubang dinding. Cepat-cepat surat itu disobek lalu dibuang lewat jendela.

Para pengintip menyadari hal itu. Setelah menangkap Alisyah dan kawan-kawannya, mereka memungut potongan-potongan surat tersebut untuk disatukan. Surat itu ternyata berbahasa Belanda dan dialamatkan kepada seorang kompeni bernama Nader. 

Penangkapan tiga pemuda kolaborator Belanda itu terjadi di pengujung Desember 1945, sebagaimana diceritakan Muhammad Nur El Ibrahimy dalam Teungku Muhammad Daud Beureueh: Perannya dalam Pergolakan di Aceh (1982). Ibrahimy sendiri ikut terlibat dalam penggerebekan rapat rahasia malam itu.  Ia menyebut, ketiganya lantas diseret ke Kantor Pemuda Republik Indonesia di Bireuen dan diiterogasi Thaib Wajdi.

“Dari pemeriksaan itu ternyata mereka bernama Alisyah, Saad, dan seorang lagi saya lupa namanya,” sebut Ibrahimy.

Mereka adalah anak buah seorang pemimpin hulubalang Aceh yang pro-Belanda, yakni Teuku Daud Cumbok. Surat yang disobek tadi ditulis Daud Cumbok, berisi permohonan kepada pihak Belanda agar datang kembali ke Aceh untuk menentang kemerdekaan Indonesia.

Tak semua hulubalang Aceh pro-Belanda. Banyak yang di barisan prokemerdekaan. “Harus kita akui bahwa tidak sedikit kaum uleebalang yang merupakan nasionalis-nasionalis sejati dan pejuang-pejuang kemerdekaan,” kata Ibrahimy seraya menyebut beberapa nama seperti Teuku Nyak Arif dan Teuku Chik Muhammad Thaeb Peureulak.

Akhir cerita, setelah terungkap bahwa ketiga pemuda itu “bekerja untuk kepentingan musuh Republik Indonesia”, mereka dibawa dengan mobil ke Teupin Mane untuk dihukum sebagaimana lazimnya hukuman terhadap mata-mata musuh yang tertangkap.

daudbeureueh mnurelibrahimy daudcumbok perangcumbok sejarahaceh