Lebih dari 300 daerah sudah mengajukan untuk membangun dan menyelenggarakan Sekolah Rakyat. 

Mensos Gus Ipul: Program Sekolah Rakyat dalam Proses Pematangan Juknis Rekrutmen Murid-Guru

Petugas menata kursi ruangan kelas Sekolah Rakyat untuk jenjang SMA di Sentra Terpadu Pangudi Luhur (STPL), Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (8/3/2025) I Foto: Kompas.com/ASPRILLA DWI ADHA

PINTOE.CO - Menteri Sosial (Mensos), Saifullah Yusuf akrab disapa Gus Ipul, mengatakan program Sekolah Rakyat kini sedang dalam proses pematangan petunjuk teknis (juknis) untuk tahap rekrutmen murid dan guru yang akan dimulai pada bulan April 2025 ini.

Pihaknya akan berkoordinasi dengan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) untuk memfinalkan draf juknis tersebut. 

"Drafnya sudah jadi, ada 100 halaman lebih untuk rekrutmen guru, murid, dan lainnya,” kata Mensos dikutip dari Antara, Selasa, 8 April 2025.

Gus Ipul mengatakan pihaknya bersama kementerian terkait sudah melakukan pemetaan awal terkait keluarga kategori miskin ekstrem (Desil 1) pada Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) yang memiliki anak usia sekolah pada jenjang SD, SMP hingga SMA.

“Sekarang juga sudah dimulai pemetaan. Misalnya, di sekitar Sekolah Rakyat, kami potret keluarga yang masuk desil 1, desil 2. Setelah masuk kategori itu, kami lihat apakah mereka memiliki anak usia SD, SMP atau SMA,” ujarnya.

Terkait jadwal pelaksanaan rekrutmen, pihaknya sedang berupaya mempercepat proses penyusunan juknis maupun pemetaan tersebut sehingga tahap rekrutmen guru dan murid dapat tetap dimulai pada bulan April ini.

“Kami mulai insyaAllah di bulan April, doakan saja. Kalau misalnya untuk 53 Sekolah Rakyat itu sudah dapat gambaran sasarannya, baru nanti ada wawancara keluarga, tes kesehatan, administrasi,” kata Mensos.

Dia mengatakan saat ini sudah ada lebih dari 300 daerah yang mengajukan untuk membangun dan menyelenggarakan Sekolah Rakyat. 

Kemensos dibantu Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) juga telah berkoordinasi dengan gubernur, bupati, dan walikota dari berbagai daerah untuk menyelenggarakan program tersebut.

Syarat Murid dan Guru Sekolah Rakyat

Ketua Formatur Sekolah Rakyat, Muhammad Nuh, menjelaskan seleksi murid Sekolah Rakyat dilakukan berdasarkan klaster sosial ekonomi di masing-masing daerah dengan Desil 1 sebagai prioritas utama. 

Dia juga menjelaskan ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh calon siswa. Seleksi dilakukan untuk memastikan bahwa hanya siswa yang benar-benar membutuhkan dan memiliki semangat belajar tinggi yang bisa diterima. 

Syarat utama meliputi keadaan ekonomi dengan prioritas anak-anak dari keluarga miskin ekstrem dan kemampuan akademik yang diuji melalui beberapa tes seleksi.

Setiap calon siswa diwajibkan mengikuti serangkaian tes seleksi, tes akademik, psikotes, dan pemeriksaan kesehatan. Pemeriksaan kesehatan akan menilai tingkat gizi dan memantau pertumbuhan siswa. 

Selain itu, orang tua siswa juga harus membuat perjanjian bahwa siswa tidak boleh putus sekolah. 

Sementara itu, Direktur Jenderal Guru, Tenaga Kependidikan dan Pendidikan Guru (Dirjen GTKPG) Kemendikdasmen, Nunuk Suryani, mengatakan salah satu syarat menjadi guru Sekolah Rakyat adalah harus memiliki sertifikasi Pendidikan Profesi Guru (PPG) dan belum memiliki penempatan di mana pun.

"Oh, gurunya nanti kami yang menyediakan dari para guru lulusan PPG Prajabatan. Jadi, mereka belum berstatus ASN sehingga nanti akan di-ASN-kan," kata Nunuk dikutip dari Kompas.com, Selasa, 18 Maret 2025.[]

 

Editor: Lia Dali

 

 

sekolah rakyat miskin ekstrem kemensos kemendikdasmen