Presiden Prabowo menargetkan tiap tahun bisa dirikan 200 Sekolah Rakyat untuk memutus rantai kemiskinan.

Bertemu Wamensos Agus Jabo, Walikota Subulussalam dan Bupati Aceh Singkil Telah Siapkan Lahan untuk Sekolah Rakyat

Wali Kota Subulussalam M. Rasyid dan Bupati Aceh Singkil Safriadi Oyon saat audiensi dengan Wamensos Agus Jabo di kantor Kemensos pada Kamis (20/3/2025) I Foto: Dok. Kemensos RI

PINTOE.CO - Walikota Subulussalam, M. Rasyid, dan Bupati Aceh Singkil, Safriadi Oy, telah menyediakan lahan untuk pembangunan Sekolah Rakyat di daerah masing-masing. Keduanya yakin selain memutus mata rantai kemiskinan, program sekolah rakyat dapat memberantas kebodohan. 

"Alhamdulillah, proposal (Sekolah Rakyat) kita sudah lengkap. Kebetulan di Kota Subulussalam ada lahan punya Pemkot, kemudian juga punya gedung lebih kurang luasnya  sekitar 12 hektare," kata M. Rasyid saat audiensi dengan Wamensos Agus Jabo di kantor Kemensos, dikutip dari keterangan resmi pada Jumat, 21 Maret 2025.

Rasyid mengatakan di samping lahan tersebut, ada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Sekolah Luar Biasa (SLB). Menurutnya bila di sana ada Sekolah Rakyat maka akan menjadi sarana pendidikan yang terintegrasi.

"Di situ ada SD, SMP, dan SMA. Kemudian juga sejenis boarding maka kita bersemangat untuk mengejar agar masuk dalam program 2025 ini," ujarnya.

Tempat yang ditawarkan Rasyid sebelumnya merupakan bangunan yang dihibahkan Pemda Aceh Singkil yang kemudian gedungnya dibangun pemerintah kota untuk kampus. 

"Kebetulan sekolah tingginya berpindah dan gedung ini sudah ditinggal maka alangkah baiknya kita revitalisasi untuk Sekolah Rakyat," ujarnya.

Rasyid mengatakan bangunan tersebut memiliki kapasitas untuk 400 orang untuk tahap awal. Bila bangunan ini dijadikan Sekolah Rakyat maka standarnya akan menunggu arahan dari Kementerian sosial.

"Pasti sangat membutuhkan, apalagi ini sekolah semua gratis. Kita tahu angka kemiskinan di Subussalam ini tinggi 13.800 sekian orang," tuturnya.

Dia yakin masyarakat sangat antusias dengan sekolah ini sebab biaya pakaian, makan, pendidikan hingga asrama ditanggung pemerintah. Orang tua juga boleh berkunjung. 

"Besar harapan kami agar Bapak Menteri bisa memprioritaskan kota Subussalam. Mengingat banyak di sana masih kategori miskin dan juga masyarakatnya banyak yang buruh harian lepas," kata Rasyid.

Senada dengan Rasyid, Bupati Aceh Singkil, Safriadi Oyon, mengusulkan gedung tidak terpakai di daerahnya untuk pendirian Sekolah Rakyat seluas 2,4 hektare. Gedung tersebut merupakan bekas Islamic Center yang sudah tidak dipergunakan lagi.

Safriadi mengatakan gedung tersebut  memiliki fasilitas lengkap dengan ruang belajar untuk putri dan  putra. Tersedia juga asrama, rumah guru, dan perlengkapan lainnya.

Dia mengatakan angka kemiskinan masyarakat Aceh Singkil sebesar 15 persen sehingga dia berharap Sekolah Rakyat bisa didirikan di Aceh Singkil.

"Jadi, inilah yang harus kami minta kepada Pak Menteri Sosial agar masyarakat di sana, anak-anak kita di sana dapat masuk sekolah secara gratis dan dibuat lagi boarding school," katanya.

Dalam kesempatan itu, Wakil Menteri Sosial, Agus Jabo Priyono, mengapresiasi semangat Walikota Subulussalam dan Bupati Aceh Singkil. 

"Konsep besarnya bagaimana mengentaskan kemiskinan, program besarnya itu," kata Agus Jabo. 

Dia mengatakan Presiden Prabowo ingin agar Indonesia setara dengan negara-negara maju. Salah satu caranya dengan mengentaskan kemiskinan dan peningkatan pemberdayaan masyarakat. 

"Orang miskin ekstrem ada 3 juta dengan pengeluaran Rp400 ribu per bulan," ujarnya.

Agus Jabo menuturkan Presiden Prabowo menargetkan tiap tahun bisa didirikan 200 Sekolah Rakyat untuk memutus rantai kemiskinan. Sekolah Rakyat ini bukan vokasi, tapi sekolah untuk menciptakan pemimpin.  

"Begitu lulus SMA, mau kita kuliahkan sehingga dia pulang ke daerah sudah jadi agen perubahan," katanya.

Dia mengatakan lulusan Sekolah Rakyat diharapkan memiliki ilmu dan kompetensi yang bagus dan berkarakter pemimpin, khususnya di bidang masing-masing. Sekolah Rakyat akan menyediakan asrama untuk anak-anak tersebut.

"Karena kalau anak ini masih Bersama orang tuanya dan tidak kita ambil, dia akan dipaksa orang tuanya kerja di ladang," katanya. 

Dia mengatakan siswa Sekolah Rakyat yang diprioritaskan adalah yang berdomisili dekat dengan sekolah agar mereka tidak jauh dari orang tua sehingga bisa dikunjungi.

"Kalau anak atau orang tua kangen silakan berkunjung, di samping kelas dan asrama ada tempat tinggal guru dan tempat untuk orang tua menginap," ujarnya.[]

 

Editor: Lia Dali
 

sekolah rakyat kemensos sibulussalam  aceh singkil