Studi: Satu Batang Rokok Perpendek Umur Wanita 22 Menit dan Pria 17 Menit
Tembakau telah dikaitkan dengan 7,2 juta kematian setiap tahunnya yang menewaskan lebih banyak orang daripada kematian gabungan akibat AIDS, malaria, dan tuberkulosis.

Ilustrasi. Asap rokok I Foto: IStock
PINTOE.CO - Studi terbaru dari University College London (UCL) di Inggris menemukan bahwa satu batang rokok ternyata dapat mengurangi harapan hidup sekitar 20 menit.
Melansir Euro News, penelitian itu menganalisis data tindak lanjut dari British Doctors Study dan data dari Million Women Study untuk analisis mereka.
Studi yang diterbitkan dalam jurnal Addiction itu menemukan bahwa kehilangan harapan hidup lebih tinggi pada wanita. Wanita yang merokok kehilangan sekitar 22 menit dibandingkan dengan pria yang kehilangan sekitar 17 menit harapan hidup per batang rokok yang dihisap.
Perkiraan baru itu hampir dua kali lebih tinggi dari perkiraan tahun 2000 yang diterbitkan di British Medical Journal (BMJ) yang menemukan bahwa sebatang rokok memperpendek hidup seseorang rata-rata 11 menit. Namun, ini hanya berdasarkan data individu pria.
"Angka ini cukup signifikan, mengingat estimasi waktu didasarkan pada data yang tidak lengkap dari British Doctors Study, yang belum selesai pada saat estimasi sebelumnya," kata Lion Shahab, seorang profesor psikologi kesehatan di UCL yang tidak ambil bagian dalam studi tersebut kepada Euronews Health.
"Saat itu, pemikirannya adalah bahwa perokok rata-rata kehilangan 6,5 tahun hidup dibandingkan dengan bukan perokok. Sejak akhir studi, estimasi ini meningkat menjadi 10 tahun hidup (untuk pria) dan berdasarkan studi Million Woman menjadi 11 tahun untuk wanita," lanjutnya.
Dia mengatakan dampak merokok pada pemendekan harapan hidup terjadi hampir dua kali lipat. Ini tercermin dalam estimasi baru.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), tembakau menempati peringkat sebagai penyebab penyakit dan kematian yang paling dapat dicegah di dunia.
Tembakau telah dikaitkan dengan 7,2 juta kematian setiap tahunnya yang menewaskan lebih banyak orang daripada kematian gabungan akibat AIDS, malaria, dan tuberkulosis.
Menurut Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, jumlah perokok aktif di Indonesia mencapai 70 juta orang, sementara WHO memperkirakan ada sekitar 1,25 miliar perokok dewasa di seluruh dunia.
Merokok merupakan salah satu kebiasaan yang berdampak buruk bagi kesehatan. Dampak buruk ini tidak hanya bagi diri sendiri, tetapi juga bagi orang lain atau keluarga yang ada di sekitarnya, baik dalam waktu singkat maupun jangka panjang.
Kementerian Kesehatan RI menyebut bahwa di dalam rokok terkandung lebih dari 4.000 jenis bahan kimia yang berbahaya bagi tubuh dan mengingatkan bahwa kanker merupakan salah satu penyakit mematikan yang mengincar perokok aktif maupun pasif.[]
Editor: Lia Dali