Kementerian ESDM Sebut Sudah Ada Peminat Sumur Minyak Nganggur
pemerintah terbuka untuk memberikan insentif khusus apabila proyek-proyek sumur idle dinilai kurang menarik secara keekonomian.
Ilustrasi Sumur minyak I Foto: Dok. Pertamina EP
PINTOE.CO - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan pihaknya telah memiliki daftar mitra untuk mereaktivasi sumur-sumur menganggur atau idle well di Indonesia.
Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Plt Dirjen Migas) Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana mengatakan saat ini sudah ada pihak yang berminat untuk menggarap sumur-sumur tersebut.
“Iya, kalau itu jelas (ditawarkan ke swasta). Kita sudah sosialisasi waktu itu di Gedung SKK Migas. Waktu itu Pak Menteri (Bahlil) hadir. Kita sosialisasikan,” kata Dadan seperti diwartakan Bloomberg Technoz, Jumat, 20 Desember 2024.
Dadan mengatakan Pertamina saat ini lebih proaktif untuk menawarkan daftar sumur idle kepada pihak yang berminat.
“Posisinya sudah lebih aktif nih Pertamina ini menawarkan. Sudah ada daftarnya, siapa yang tertarik,” ucapnya.
Dadan juga menyebut pemerintah terbuka untuk memberikan insentif khusus apabila proyek-proyek sumur idle dinilai kurang menarik secara keekonomian.
“Ya, kalau secara keekonomianya tidak masuk, ya pemerintah bisa melihat sih nanti,” imbuh Dadan.
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Penataan Sumur Idle dan Optimalisasi Lifting, salah satu tugasnya adalah menata sumur minyak Indonesia yang menganggur atau idle well.
Bahlil menegaskan pemerintah siap mengambil alih pengelolaan sumur-sumur minyak tersebut bila operator tidak melakukan pemanfaatan.
"Sekarang Satgas sudah saya bentuk, sudah mulai kerja. Tidak dicabut (izin) sebenarnya. Kalau dia (operator) mau untuk mengerjakan, tidak apa-apa. Kalau tidak mau, serahkan ke pemerintah," ujar Bahlil dikutip dari Bloomberg Technoz, Sabtu, 2 November 2024.
Bahlil mengatakan pihaknya sudah melakukan pemetaan terhadap lokasi dari sumur minyak idle di Indonesia yang jumlahnya berkisar antara 4.500 hingga 5.000.
Saat ini, pihaknya sedang mengkaji beberapa skema pengelolaan sumur idle yang dikembalikan kepada pemerintah dengan mekanisme yang lebih efisien.
"Kita lagi cari skemanya, kalau lelang lama ngapain? Bisa kita buat, percepat aja. Kita terlalu banyak aturan di republik ini. Gara-gara banyak aturan, kita bekerja saja tidak bisa. Kalau yang kecil-kecil ya, kalau yang gede (tetap lelang)," ujarnya.
Bahlil mengamini tiap sumur yang menganggur tersebut hanya mampu memproduksi 10-15 barel per hari atau barrel oil per day (BOPD), tetapi menurutnya hal itu bermanfaat untuk meningkatkan produksi siap jual atau lifting Indonesia yang kerap mengalami penurunan.
Bahlil menjelaskan Indonesia memiliki 44.985 sumur minyak dan gas (Migas), di mana 16.433 sumur aktif berproduksi, 16.990 sumur idle tidak berproduksi, dan 11.562 sumur lain-lain (abandoned, injection, dry-hole).
Setelah diteliti lebih lanjut, kata Bahlil, terdapat 4.993 sumur idle yang tidak memiliki potensi hydrocarbon (HC), 4.495 sumur idle yang memiliki potensi HC, dan 7.502 sumur idle yang dalam proses review.
Sekadar catatan, realisasi produksi siap jual atau lifting minyak berada pada level 576.000 bopd pada semester I-2024. Angka ini berada di bawah target APBN 2024 dan work program & budget (WP&B) 2024 yang masing-masing sebesar 635.000 bopd dan 589.500 bopd.[]
Editor: Lia Dali