Nilai Bustami Layak Maju Cagub Aceh, Ini Penjelasan Mahasiswa Pasca Sarjana Aceh-Jakarta
Bustami juga menjadi harapan baru bagi Aceh mengingat belum jelasnya perpanjangan dana otonomi khusus yang akan berakhir pada 2027.
Pj Gubernur Aceh Bustami Hamzah
PINTOE.CO - Ikatan Mahasiswa Pasca Sarjana Aceh-Jakarta ( IMPAS ) mendorong Pj Gubernur Bustami Hamzah dicalonkan menjadi Gubernur Aceh pada Pilkada 2024.
Sekretaris Jendral IMPAS Agussalim mengatakan sosok Bustami Hamzah sangat layak untuk menjadi pemimpin Aceh di masa yang akan datang.
Bustami, kata Agussalim, adalah tipe pemimpin eksekutor yang tak segan-segan turun ke lapangan untuk memastikan pembangunan berjalan lancar sesuai perencanaan.
Usai dilantik Mendagri pada 13 Maret 2024 lalu sebagai Pj Gubernur Aceh, kata Agussalim, Bustami mampu melakukan terobosan konsolidasi politik dengan semua pihak mulai di tingkat Provinsi Aceh hingga tingkat Pemerintah Pusat.
"Kami menilai pengalaman yang dimiliki Bustami yang telah berwara-wiri dalam dunia birokrasi dengan berbagai jabatan straregis yang ia emban menjadi modal dasar dan bukti penting untuk keberlangsungan peningkatan pembangunam Aceh di masa mendatang," kata Agussalim dalam keterangan tertulis yang diterima Pintoe.co, Kamis, 18 Juli 2024.
"Jadi, dapat kita ukur secara jam terbang beliau sangat mumpuni dan sangat paham peta jalan untuk mengelola Aceh pada periode mendatang, pastinya beliau bukanlah orang baru dalam mengurus dan menjadi pimpinan jalannya sistem pemerintahan di Aceh saat ini", tambah pria yang akrab disapa Agsal itu.
Dia menambahkan, Bustami juga menjadi harapan baru bagi Aceh mengingat belum jelasnya perpanjangan dana otonomi khusus yang akan berakhir pada 2027. Hubungan baik Bustami dengan Pemerintah Pusat, diyakini akan mewarnai keputusan terkait perpanjangan dana otsus.
Karena itu, Agsal mengajak partai politik yang punya hak konstitusional mengusung cagub agar mempertimbangkan masak-masak sosok pemimpin yang dibutuhkan Aceh ke depan.
Agsal meminta partai politik tidak hanya mengukur pada tingkat elektabilitas dan popularitas semata. Melainkan mempertimbangkan juga kepentingan jangka panjangnya bagaimana Aceh dapat dipimpin oleh sosok yang memiliki kapasitas, kapabilitas dan inovasi pembangunan di masa mendatang dapat terealisasi secara baik dan menyeluruh.
"Nah, dalam amatan yang kami lihat sejauh ini, sosok Bustami merupakan salah satu tokoh yang memiliki hal itu dan layak untuk diberikan dukungan mandat menjadi Bacalon Gubernur Aceh pada Pilkada 2024 tahun ini", tambah Agus Salim.
Berdasarkan kajian yang pernah dilakukan IMPAS, problem utama mandeknya pembangunan Aceh yang terus berputar pada persoalan-persoalan yang hampir sama setiap tahun dan perioderisasi kepemimpinan terletak pada kurangnya komunikatif yang terbangun di antara pemimpin daerah dengan segala stakholdernya, minimnya daya terobobosan inovasi pembangunan dan pengembangan realisasi program yang ada, juga lemahnya hubungan diplomasi politik antara Pemerintah Daerah dan Pusat.
Sejumlah persoalan itu, kata Agus, berdampak pada kurangnya serapan partisipasi dan implementasi setiap regulasi yang ada, termasuk mandeknya implementasi keistimewaan Aceh sebagai Daerah Otonomi Khusus. Selain itu, juga kerap terjadi kegaduhan politik yang tak perlu, tapi berdampak bedampak pada macetnya pembangunan untuk jangka panjang.
"Ke depan bagaimana kita harapkan untuk Calon Gubernur Aceh yang akan dipilih dan diusung oleh parpol di wilayah Aceh adalah sosok yang mampu untuk menjawab problem tersebut, dan kami pikir figur Bustami Hamzah merupakan solusi dan jawabannya saat ini", tutup Sekjen IMPAS.[]