Relawan Bustami Hamzah-Fadhil Rahmi: Jangan Legalkan Kecurangan Pilkada Aceh
Laporan ini adalah bentuk kontrol publik yang sah. Masyarakat berhak tahu jika ada indikasi pelanggaran yang mencederai demokrasi

Wahyuddin, Sekjend Relawan Om Bus-Syech Fadhil.
PINTOE.CO - Relawan pendukung pasangan calon 01, Bustami Hamzah-Fadhil Rahmi, membantah tudingan dari kubu Mualem-Dek Fadh yang menyebut ada upaya untuk menggagalkan Pilkada Aceh melalui pemberitaan di media massa.
Sekretaris Jenderal Relawan Om Bus-Syech Fadhil, Wahyuddin, menegaskan bahwa laporan dugaan kecurangan di Aceh Utara bertujuan menegakkan keadilan dan transparansi, bukan menciptakan narasi negatif.
“Laporan ini adalah bentuk kontrol publik yang sah. Masyarakat berhak tahu jika ada indikasi pelanggaran yang mencederai demokrasi,” kata Wahyuddin, pada Senin 2 Desember 2024.
Menurutnya, tuduhan bahwa situasi "aman dan damai" tidak sesuai dengan fakta. Laporan kecurangan muncul berdasarkan kesaksian lapangan dan bukti dari berbagai TPS, termasuk intimidasi, ancaman, dan dugaan penggelembungan suara.
“Bukti berupa video, testimoni, dan dokumen sudah kami serahkan ke pihak berwenang. Menutup mata terhadap pelanggaran ini justru tidak akan menjaga stabilitas,” tegasnya.
Wahyuddin juga membantah klaim bahwa media digunakan untuk menggiring opini. Ia menilai pemberitaan soal dugaan kecurangan adalah tanggung jawab media untuk menyampaikan fakta kepada publik.
“Kami tidak ingin Pilkada diulang seluruhnya, hanya menuntut Pemungutan Suara Ulang (PSU) di TPS yang terbukti ada pelanggaran, khususnya di Aceh Utara. Ini langkah konstitusional, bukan upaya menggagalkan Pilkada,” jelasnya.
Ia meminta Komisi Independen Pemilihan (KIP) dan Panwaslih untuk bertindak profesional dalam menyelidiki laporan tersebut agar tidak ada pihak yang merasa dirugikan.
“Kami menghormati kerja KIP dan Panwaslih, tetapi mereka harus transparan dan serius dalam mengusut setiap laporan pelanggaran,” ujarnya.
Wahyuddin mengimbau masyarakat Aceh tetap tenang dan menyerahkan penyelesaian kasus ini kepada pihak berwenang.
“Masyarakat Aceh sudah cerdas. Jangan mudah terprovokasi oleh narasi yang mencoba menutupi fakta,” pungkasnya.[]