Sosok Syech Fadhil Pengganti Tu Sop Jadi Wakil Bustami Hamzah: Senator Karib UAS yang Sumbang Gaji untuk Anak Yatim
Dikenal sebagai karib Ustad Abdul Somad, Syech Fadhil adalah alumnus Al-Azhar, Kairo, Mesir.
Muhammad Fadhil Rahmi atau yang dikenal Syech Fadhil
PINTOE.CO - Partai koalisi pengusung Bustami Hamzah akhirnya memutuskan mengambil Syech Fadhil Rahmi sebagai calon wakil Bustami, menggantikan ulama Aceh Tu Sop (Teungku M Yusuf Abdul Wahab) yang meninggal dunia pada 7 September lalu. Keputusan itu berdasarkan rekomendasi ulama yang dipimpin Teungku H. Hasanoel Bashry atau Abu Mudi Samalanga.
Lantas, seperti apa sosok Syech Fadhil Rahmi?
Muhammad Fadhil Rahmi, yang lebih dikenal dengan sebutan Syech Fadhil, adalah seorang senator Aceh yang aktif dalam mengembangkan pendidikan dan kesehatan di daerah-daerah terpencil.
Dikenal sebagai karib Ustad Abdul Somad, Syech Fadhil adalah alumnus Al-Azhar, Kairo, Mesir. Syech Fadhil juga dikenal luas berkat perannya dalam dinamika mahasiswa Indonesia di Mesir kemudian ditulis oleh Habiburrahman El Shirazy dalam novel Ketika Cinta Bertasbih.
Sebelum menjadi senator, Syech Fadhil adalah seorang pesepakbola dari Bireuen. Kini, ia dikenal akrab dengan berbagai kalangan di Aceh, termasuk wartawan, dan tidak canggung bersosialisasi meskipun memegang jabatan politik penting.
Sebagai anggota DPD RI periode 2019-2024, Syech Fadhil terpilih sebagai perolehan suara terbanyak kedua di Aceh. Dalam tugasnya, ia sering mengunjungi daerah-daerah terpencil yang kurang diperhatikan oleh politisi lainnya.
"Saya ingin menjaring aspirasi masyarakat di pedalaman Aceh dan memberikan akses pendidikan, kesehatan, serta layanan dasar yang setara dengan masyarakat di perkotaan," ujar Syech Fadhil, yang merupakan suami dari Dr. Sarina Aini, Lc., MA, Ph.D.
Syech Fadhil percaya bahwa investasi terbaik bagi masyarakat adalah pendidikan, kesehatan, dan transportasi.
"Saya sendiri berasal dari pedalaman dan berkat pendidikan yang diberikan orang tua, saya bisa mencapai posisi saya sekarang," ujarnya.
Untuk mewujudkan visi tersebut, ia mengangkat puluhan anak asuh dari daerah terpencil di Aceh. Biaya pendidikan mereka diambil dari gajinya sebagai senator dan mereka ditempatkan di dayah-dayah di seluruh Aceh.
"Harapan saya, setelah mereka selesai pendidikan, mereka akan kembali ke daerah mereka untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan ekonomi keluarga serta masyarakat," tambahnya.
Syech Fadhil meyakini bahwa meskipun kegiatannya mungkin dianggap tidak biasa oleh politisi lain, semua ini sesuai dengan "matematika Tuhan."
"Beri yang terbaik, kemudian biar Tuhan yang menilainya. Matematika Tuhan bukanlah satu tambah satu sama dengan dua," ungkapnya.
Pada pemilihan legislatif 2024, Syech Fadhil menempati urutan kelima dalam perolehan suara terbanyak DPD RI dan juga dikenal sebagai salah satu penggagas Partai Adil Sejahtera (PAS) Aceh.[]