Ari Lasso Setor Rp50 Juta per Bulan untuk Ahmad Dhani sebagai Imbalan Royalti
Dhani menerapkan direct license –sebuah sistem pembayaran royalti- di mana penyanyi atau penampil harus membayarkan royalti langsung kepada pencipta lagu.

Ahmad Dhani I Foto: Istimewa
PINTOE.CO - Musisi sekaligus Ketua Dewan Pembina Asosiasi Komposer Seluruh Indonesia (AKSI), Ahmad Dhani, menyatakan pentingnya tenggang rasa antara penyanyi dengan pencipta lagu. Hal itu disampaikannya dengan memberikan contoh hubungannya dengan Ari Lasso.
Dhani menyebut eks vokalis Dewa 19 itu memberinya sejumlah uang setiap bulannya sebagai bentuk imbalan royalti lantaran Ari dalam penampilannya di berbagai panggung, masih membawakan lagu-lagu Dewa 19 yang ditulis Dhani.
“Saya dari Ari Lasso aja, sebulan itu dapat 50 juta. Itu tanpa ada WAMI, tanpa ada siapa-siapa, hanya gentlemen agreement aja,” kata Dhani dikutip dari VOI, Rabu, 19 Desember 2025.
Dhani memang menerapkan direct license –sebuah sistem pembayaran royalti- di mana penyanyi atau penampil harus membayarkan royalti langsung kepada pencipta lagu.
“Jadi, kira-kira gambarannya begitu lah. Penyanyi itu harus punya tenggang rasa,” ujar Dhani.
Adapun, sistem direct license yang diusung AKSI dianggap dapat memberikan rasa keadilan bagi para pencipta lagu sehingga baik penyanyi maupun pencipta lagu akan mendapat keuntungan finansial dari suatu karya.
Selain Ari Lasso, Dhani juga menyebutkan penyanyi lain yang juga membayarkan royalti kepadanya lewat direct license, meski disebutkan bahwa pembayarannya tidak konsisten.
“Dari Raisa juga lumayan, tapi kadang iya kadang nggak,” ujar Dhani.
Sebelumnya, Dhani juga merespons penjelasan Agnez Mo yang mengatakan bagaimana dia mulai menyanyikan lagu "Bilang Saja" yang kini jadi polemik dengan penciptanya, Ari Bias
Dalam Instagram-nya, seperti dikutip dari suara.com, Dhani membagikan potongan video Agnez saat hadir di Podcast Deddy Corbuzier.
Dalam video tersebut, Agnez mengatakan bahwa lagu Bilang Saja merupakan lagu saat dia merilis album pertama dewasa. Lagu tersebut didapatkannya dari label, bukan langsung dari Ari Bias.
Masih dalam pernyataannya, Agnez Mo juga merasa heran mengapa baru sekarang lagu tersebut dipersoalkan, padahal dia sudah menyanyikannya saat berusia belasan tahun, tepatnya 20 tahun yang lalu.
Menyikapi hal ini, Dhani menyebut bahwa Agnez belum bisa membedakan royalti mekanik dan royalti pertunjukan sebagai ilmu dasar dalam persoalan royalti di industri musik.
Royalti mekanik, kata Dhani, adalah hak keuntungan dari penjualan album atau single, sementara royalti pertunjukan merupakan hak keuntungan ketika dibawakan secara langsung.
Selain itu, Dhani juga mengingatkan bahwa Undang-Undang Hak Cipta (UUHC) baru disahkan 11 tahun yang lalu, yaitu pada tahun 2014.
Musisi sekaligus anggota DPR RI Komisi X ini memastikan akan mengawal revisi UUHC yang masuk Program Legislasi Nasional (Prolegnas) Prioritas 2025.[]
Editor: Lia Dali