Dalam data itu terdapat 116 event yang belum membayar royalti, beberapa di antaranya bahkan digelar pada tahun 2023 lalu.

LMKN Buka Data 116 Event dan Konser Musik  yang Belum Bayar Royalti

Ketua LMKN Dharma Oratmangun (tengah) dan komisioner LMKN dalam konferensi pers di deerah Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (19/12/2024) I Foto: Istimewa

PINTOE.CO - Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN) mengungkap data event pertunjukan musik promotor atau penyelenggara yang belum membayar royalti hingga 17 Desember 2024.

Komisioner LMKN, Yessy Kurniawan, mengatakan data ini dibuka ke publik untuk merespon berbagai polemik royalti musik yang dirasa belum terselesaikan.

Dalam data itu terdapat 116 event yang belum membayar royalti, beberapa di antaranya bahkan digelar pada tahun 2023 lalu.

“Dulu saya nggak mau ngasih tahu siapa yang nggak bayar. Tapi sekarang, kalau perlu dilakukan investigasi, kenapa mereka nggak mau bayar? Datanya ada, lengkap, termasuk perhitungan royalti dari 116 event ini,” kata Yessy saat konferensi pers di Kuningan, Jakarta Selatan pada Kamis, 19 Desember 2024.

Yessy mengungkapkan pihaknya memiliki data yang lengkap, termasuk perhitungan terhadap besaran royalti yang seharusnya diterima para pencipta lagu.

“Kami memisahkan secara jelas mana yang sudah bayar, mana yang menolak bayar, dan mana yang masuk ke litigasi. Kami berusaha menjalankan tugas ini dengan baik,” ujarnya seperti diwartakan VOI pada Jumat, 20 Desember 2024.

Yessy menjelaskan bahwa LMKN sudah berupaya mendorong para penyelenggara untuk melaksanakan kewajibannya. Dia pun mempertanyakan alasan pihak-pihak yang belum membayarkan royalty tersebut.

“Silakan tanya ke event organizer (EO)-nya, kenapa tidak bayar? Kami sendiri tidak tahu pasti, tapi alot sekali. Tidak bisa langsung dilitigasikan karena biayanya besar, sementara biaya operasional kami terbatas,” ujar Yessy.

“Ini kami buktikan, ini tata kelola yang kami jalankan,” lanjutnya. 

Data LMKN itu menunjukkan banyak event musik besar yang belum membayarkan royalti, antara lain, Live Event Pesta Rakyat 30 Tahun Dewa 19 Berkarya, Dewa 19 feat All Stars di Stadion Manahan, Stadion GBK, dan Stadion Si Jalak Harupat, Konser Sang Kejora Lesti: Jejak Langkah 1 Dekade, Prambanan Jazz #9 (2023), Theater Musik JKT48-2024, The Greatest Melly Goeslaw, dan masih banyak lagi.

Beberapa konser musisi internasional juga belum membayarkan royalti, seperti Deep Purple World Tour 2023, Bruno Mars Live in Jakarta, One Ok Rock Luxury Disease Asia Tour 2023, dan Secret Number Passworld Concert.

Terungkap juga beberapa event non-musik yang turut menghadirkan panggung music, juga belum membayar royalti, seperti Pembukaan PON XXI Aceh Sumut, VIP MotoGP Mandalika, Kampanye Partai Golkar Kota Depok.

Selanjutnya, Pidato Kebudayaan Dewan Kesenian Jakarta, Malam Final Gadis Sampul 2024, Kampanye Akbar dan Pesta Rakyat Calon Gubernur, Kampanye Akbar dan HUT Gerindra ke-16, Puncak Hari Listrik Nasional 2024, Pesta Rakyat Memperingati Hari Jadi Kab. Bogor ke-542, dan lain-lain.[]

 

Editor: Lia Dali

lmkn lembaga manajemen kolektif nasional royalti musik polemik royalti musik