Usir Keluarga Israel, Pemilik Restoran di Vietnam Sebut Hanya Terima Manusia, Kucing dan Anjing

PINTOE.CO - Seorang pemilik restoran di Hanoi, Vietnam,  mengusir satu keluarga Yahudi Ortodoks dari Israel, Daniel dan Raizer beserta dua anaknya, yang hendak makan di warungnya.

Peristiwa itu terjadi pertengahan Juni lalu dan diunggah di akun Instagram @thejewishfamily milik keluarga Yahudi yang sehari-hari adalah konten kreator yang yang kerap membagikan kehidupan sehari-harinya.

Dalam unggahan video tersebut, terlihat pemilik restoran yang mengenakan kaos putih itu mengusir Daniel dan keluarganya.

"Keluar dari restoranku, pergi jangan duduk di sana," kata si pemilik restoran.

Lebih lanjut, pemilik restoran menegaskan restorannya tidak menerima pengunjung yang berasal dari Israel.

"Restoranku tidak menerima orang-orang dari negaramu (Israel)," tegas si pemilik restoran sambil menunjukkan stiker bertuliskan  "Bebaskan Palestina" di papan nama tokonya.

"Bebaskan Palestina. Pergilah ke neraka," kata si pemilik.

Bahkan pemilik restoran menambahkan ia hanya menerima manusia, anjing dan kucing.

Dalam keterangan videonya Daniel mengatakan ia dan keluarga diusir pemilik restoran karena sang pemilik restoran pro Palestina. Ia mengatakan tindakan pengusiran itu adalah "hasil cuci otak yang dilakukan Hamas."

Unggahan konten video @thejewishfamily itu dibanjiri komentar dari para netizen. Sebagian memuji tindakan pemilik restoran Vietnam itu.

"Kalian pantas menerimanya (diusir). Pemilik restoran adalah bos dirinya sendiri," kata @mahnoortarique.

"Aku tidak tahu kenapa kamu terus memprovokasi pemilik restoran itu. Seluruh dunia tahu apa yang dilakukan Israel kepada perempuan dan anak-anak tak berdosa di Gaza," timpal @irene.d.jankowski.

"Berhentilah mencari perhatian! Kamu bukan Palestina, kamu adalah Zionis. Dia (pemilik restoran) berdiri untuk keadilan dan kemanusiaan. Kamu hanya memprovokasinya," komentar @zena_r95.

Vietnam sebenarnya adalah negara yang telah menjalin hubungan diplomatik,  budaya dan ekonomi dengan negara Israel. Hubungan diplomatik itu telah terjalin sejak 12 Juli 1993, disusul dengan Israel membuka kedubes residennya di Hanoi pada Desember 1993.

Namun, tampaknya hubungan antar negara itu diabaikan oleh pemilik restoran tersebut. Ia lebih  memilih mengikuti kata hatinya dibanding hubungan antar kedua negara.[]