Fakta Terkini Serangan Iran ke Wilayah Israel: Penyebab dan Dampaknya
Israel mengatakan serangan ini menyebabkan seorang anak perempuan berusia 7 tahun terluka serius terkena ledakan dari rudal yang gagal dihalau oleh pertahanan udara Israel.
Peta Israel di antara negara lain di Timur Tengah | Google Maps
PINTOE.CO - Iran melakukan serangan balasan ke wilayah Israel pada Sabtu malam (13 April 2024) waktu setempat. Serangan balasan ini menindaklanjuti serangan Israel ke kantor konsulat Iran di Damaskus, Suriah pada awal April lalu yang menewaskan 7 anggota Garda Revolusi Iran (dua di antaranya diketahui adalah Jendral Iran).
Dilansir dari Aljazeera, Iran meluncurkan ratusan drone dan rudal langsung menuju ke wilayah Israel di Tel Aviv dan Jerusallem Barat. Suara sirine terdengar di hampir seluruh wilayah Israel disusul dengan suara keras ledakan dari pertahanan udara militer Israel yang menghadang sebagian besar drone milik Iran.
Juru bicara militer Israel Daniel Hagari, seperti dilansir Associated Press, mengatakan lebih dari 300 senjata yang diluncurkan oleh Iran terdiri dari 170 drone pembunuh, 30 lebih rudal jelajah dan lebih dari 120 rudal balistik diluncurkan dari pangkalan militer Iran.
Dia mengklaim 99% serangan rudal berhasil dicegat dan dihancurkan oleh pertahanan udara Israel dan beberapa rudal yang lolos hanya menimbulkan kerusakan ringan di pangkalan udara mereka.
Menurut laporan Tim Penyelamat Israel, seperti dilansir dari Times of Israel, serangan ini menyebabkan seorang anak perempuan berusia 7 tahun terluka serius terkena ledakan dari rudal yang gagal dihalau oleh pertahanan udara Israel.
Tim Penyelamat dari David Adom Ambulance Service mengatakan bahwa anak perempuan itu berasal dari Bedoin Town dekat wilayah Arad. Dia telah dilarikan ke Rumah Sakit Soroka dan tengah menjalani perawatan insentif di sana. Selain gadis kecil itu, belum ada laporan korban lainnya yang dirilis oleh Israel sampai tulisan ini dimuat.
Serangan ini mendapat perhatian dari banyak pihak terutama dari sekutu Israel, Amerika dan Perancis yang mengancam Iran untuk tidak ikut campur dalam perang ini.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan pada hari Minggu bahwa dirinya baru saja berbicara dengan Netanyahu untuk menegaskan komitmen kuat Amerika terhadap keamanan Israel.
Biden mengklaim sebagian besar rudal dan drone berhasil dihalau berkat bantuan dari militer Amerika yang seminggu sebelumnya telah berada di Israel untuk membantu pertahanan Israel.
Sementara Iran melalui Kementrian Luar Negeri mereka, mengatakan bahwa serangan tersebut adalah tindakan pertahanan diri yang menjadi hak mereka setelah sebelumnya Israel menyerang konsulat mereka di Damaskus, Suriah. Iran juga mengancam tidak akan segan untuk melakukan sesuatu yang lebih defensif untuk melindungi seluruh warganya dari serangan militer Israel.
Sementara Menteri Luar Negeri Perancis Stéphane Séjourné mengatakan lewat media sosial X @steph_sejourne,“Perancis mengutuk keras serangan yang dilancarkan Iran terhadap Israel, dengan melakukan sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya, Iran baru saja mengambil langkah baru dalam destabilisasi dan mengambil resiko peningkatan militer.”
Pihak Israel, dilansir dari Times of Israel, pada 14 April 2024 telah mencabut peringatan bahaya dan melaporkan bahwa ancaman serangan telah berakhir dan serangan tersebut tidak menyebabkan kerusakan berarti di wilayah Israel.[]