Beleid ini memberikan denda kepada perusahaan teknologi hingga AU$50 juta (sekitar Rp516 miliar) jika kedapatan lalai, apalagi mengabaikan aturan ini dan membiarkan anak-anak tetap menggunakan platform mereka.

Ini Respons Meta Cs soal Australia Larang Anak di Bawah 16 Tahun Main Sosmed

Ilustrasi. Australia resmi melarang anak-anak di bawah 16 tahun menggunakan media sosial I Foto: REUTERS

PINTOE. CO - Majelis tinggi parlemen Australia resmi meloloskan Undang-undang Keamanan Daring atau Online Safety Amendment Social Media Minimum Age Bill 2024 dengan perbandingan suara 34 mendukung berbanding 19 menolak pada Kamis malam, 28 November 2024.

Dengan ini, Negeri Kangguru resmi melarang anak-anak di bawah 16 tahun menggunakan media sosial. Undang-undang pelarangan medsos pertama di dunia itu langsung menjadi berita utama di seluruh dunia.

Beleid ini memberikan denda kepada perusahaan teknologi hingga AU$50 juta (sekitar Rp516 miliar) jika kedapatan lalai apalagi mengabaikan aturan ini dan membiarkan anak-anak tetap menggunakan platform mereka.

Mengutip CNN, media sosial yang dilarang digunakan oleh anak di bawah 16 tahun itu di antaranya Snapchat, Tiktok, Facebook, Instagram, Reddit, dan X (sebelumnya Twitter). Namun, daftar ini bisa bertambah panjang ke depannya.

Raksasa teknologi seperti Meta, TikTok, dan Snapchat merespons aturan baru Australia yang melarang penggunaan media sosial untuk anak dan remaja di bawah 16 tahun.

Meta dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa perusahaan tersebut "menghormati undang-undang yang diputuskan oleh Parlemen Australia."

"Namun, kami prihatin dengan proses yang terburu-buru untuk meloloskan undang-undang tersebut dan tidak mempertimbangkan bukti-bukti yang ada, apa yang telah dilakukan oleh industri untuk memastikan pengalaman yang sesuai dengan usia, serta suara-suara anak muda," tulis Meta, dikutip dari ABC.

"Minggu lalu, komite parlemen sendiri mengatakan bahwa "hubungan sebab-akibat dengan media sosial tampaknya belum jelas," sehubungan dengan kesehatan mental kaum muda Australia, sementara minggu ini, laporan Komite Senat yang terburu-buru menyatakan bahwa media sosial menyebabkan bahaya," lanjutnya.

Meta mengatakan hal ini menunjukkan kurangnya bukti yang mendasari undang-undang tersebut dan menunjukkan bahwa ini adalah proses yang sudah ditentukan sebelumnya.

"Tugasnya sekarang adalah memastikan adanya konsultasi yang produktif tentang semua aturan yang terkait dengan RUU tersebut untuk memastikan hasil yang layak secara teknis yang tidak membebani orang tua dan remaja, serta komitmen bahwa peraturan tersebut akan diterapkan secara konsisten di semua aplikasi sosial yang digunakan remaja," tutur Meta dalam pernyataannya, dikutip dari CNN Indonesia pada Jumat, 29 November 2024.

Juru bicara Meta juga menawarkan saran tentang bagaimana sistem verifikasi usia dapat beroperasi.

"Salah satu opsi sederhana adalah verifikasi usia di tingkat sistem operasi dan toko aplikasi yang mengurangi beban dan meminimalkan jumlah informasi sensitif yang dibagikan," kata mereka.

SnapChat juga memiliki perhatian yang sama dengan Meta terhadap undang-undang baru tersebut.

"Bersama dengan sejumlah akademisi dan pakar termasuk Komisaris Privasi dan Komisaris Hak Asasi Manusia, kami telah menyuarakan keprihatinan serius tentang undang-undang tersebut," kata juru bicara Snapchat.

"Meskipun ada banyak pertanyaan yang belum terjawab tentang bagaimana undang-undang ini akan diimplementasikan pada praktiknya, kami akan bekerja sama secara erat dengan pemerintah dan Komisioner eSafety selama periode implementasi 12 bulan untuk membantu mengembangkan pendekatan yang menyeimbangkan antara privasi, keamanan, dan kepraktisan," lanjut mereka.

Lebih lanjut, Snapchat mengatakan pihaknya akan selalu patuh dan mengikuti semua hukum dan regulasi yang ada di Australia.

Sementara itu, Juru bicara TikTok Australia mengatakan keamanan komunitas, terutama anak muda adalah prioritas mereka dan akan terus mengupayakan standar keamanan yang tinggi.

"Keamanan komunitas kami, terutama pengguna yang lebih muda, adalah prioritas utama TikTok. Kami akan terus bekerja keras untuk menegakkan standar keamanan yang tinggi," katanya.

"Kami ingin bekerja sama untuk menjaga keamanan remaja dan mengurangi konsekuensi yang tidak diinginkan dari RUU ini bagi semua warga Australia," ujarnya.[]

 

Editor: Lia Dali

australia undang-undang keamanan daring online safety amendment social media minimum age bill 2024 media sosial australia larang anak-anak main medsos