Akhiri Skandal Cambridge Analytica Facebook, Meta Sepakat Bayar Rp500 Miliar ke Australia
Kasus ini menjadi sorotan sejak pertama kali diungkap oleh The Guardian pada 2018 yang kemudian memicu denda serupa di Amerika Serikat dan Inggris pada 2019.

Meta sepakat membayar Rp500 Miliar ke Australia untuk mengakhiri skandal Cambridge Analytica I Foto: Getty Images via Bloomberg
PINTOE.CO - Badan pengawas privasi Australia mengumumkan bahwa induk perusahaan Facebook, Meta Platforms, sepakat membayar denda sebesar 50 juta dolar Australia (sekitar Rp500 miliar) untuk menyelesaikan gugatan terkait skandal Cambridge Analytica.
Penyelesaian yang diumumkan pada Selasa, 17 Desember 2024 ini, mengakhiri sengketa hukum panjang yang berlangsung sejak 2020, yaitu Facebook secara ilegal membagikan data pribadi jutaan pengguna Facebook di seluruh dunia, termasuk di Australia, hampir satu dekade lalu.
Office of the Australian Information Commissioner (OAIC) menuduh Facebook telah membocorkan data pribadi sebagian penggunanya melalui aplikasi kuis This is Your Digital Life. Aplikasi ini menjadi bagian dari skandal global yang mencuat pada 2018.
OAIC menyebutkan bahwa data pribadi milik 311.127 pengguna Facebook di Australia berisiko dibagikan ke perusahaan konsultan politik Inggris, Cambridge Analytica, dan digunakan untuk tujuan pemetaan profil pengguna.
Data tersebut diduga dimanfaatkan untuk kepentingan iklan politik, termasuk kampanye Donald Trump di AS dan referendum Brexit di Inggris.
Kasus ini menjadi sorotan sejak pertama kali diungkap oleh The Guardian pada 2018 yang kemudian memicu denda serupa di Amerika Serikat dan Inggris pada 2019.
Meta dan pengawas privasi Australia telah melewati berbagai persidangan hingga akhirnya pada Maret 2023 pengadilan tinggi Australia menolak banding Meta. Keputusan ini memungkinkan OAIC untuk melanjutkan gugatan hukum terhadap perusahaan tersebut.
Setelah melalui mediasi sejak Juni 2023, Komisioner Informasi Australia, Elizabeth Tydd, menyatakan bahwa penyelesaian ini adalah pembayaran terbesar yang pernah dilakukan untuk menangani masalah privasi individu di Australia.
“Penyelesaian ini menjadi langkah signifikan dalam melindungi privasi warga Australia,” ujar Tydd seperti dikutip dari VOI, Selasa, 18 Desember 2024.
Sementara itu, juru bicara Meta mengatakan bahwa penyelesaian ini dilakukan tanpa pengakuan kesalahan sebagai upaya menutup lembaran atas tuduhan praktik perusahaan di masa lalu.
Dengan berakhirnya kasus ini, Meta berharap dapat menutup babak panjang dari kontroversi yang berdampak signifikan pada reputasi Facebook secara global.[]
Editor: Lia Dali