Fakta dan Data Ekonomi Digital Indonesia 2023
Penyumbang terbesar ekonomi digital datang dari sektor e-commerce yang mencatat angka US$62 miliar.
Ilustrasi: Freepik
PINTOE.CO - Pada November 2023, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengumumkan nilai ekonomi digital Indonesia nyaris tembus Rp1.232 triliun, setara US$80 miliar (kurs Rp15.400 per dolar AS).
Airlangga yakin nilai itu akan terus bertambah seiring perkembangan teknologi digital.
Pada 2022, pertumbuhan ekonomi digital Indonesia mencapai 22% atau lebih tinggi dibanding rata-rata di Asia Tenggara.
Laporan bersama oleh Google, Temasek, dan Bain & Company bertajuk e-Conomy SEA 2023 juga mencatat angka US$82 miliar untuk transaksi ekonomi digital Indonesia 2023.
Penyumbang terbesar ekonomi digital datang dari sektor e-commerce yang mencatat angka US$62 miliar. Disusul transportasi/makanan online senilai US$7 miliar, media online US$ 7 miliar, dan travel online senilai US$6 miliar.
Dengan begitu, e-commerce memberi kontribusi 75,6% untuk ekonomi digital Indonesia.
Data Bank Indonesia
Pada awal tahun ini, Bank Indonesia (BI) mengumumkan nilai transaksi perdagangan elektronik (e-commerce) pada 2023 mencapai Rp453,75 triliun.
Angka itu turun dibanding tahun 2022 yang sebesar Rp476,3 triliun.
Namun begitu, dari sisi volume transaksi justru meningkat. Jika pada 2022 tercatat 3,49 miliar transaksi, pada 2023 menjadi 3,71 miliar.
Deputi Gubernur BI Filianingsih Hendarta mengatakan, hal itu menunjukkan tren transaksi e-commerce terus meningkat karena ada perubahan prilaku masyarakat dalam berbelanja.
Untuk tahun 2024, BI menargetkan transaksi e-commerce mencapai Rp487 triliun seiring perkembangan teknologi, digitalisasi sistem pembayaran, dan preferensi masyarakat untuk berbelanja secara online.
Seturut tren itu, BI akan menggenjot akselerasi digitalisasi sistem pembayaran. Apalagi, 70% penduduk Indonesia adalah milenial yang lebih melek teknologi.[]