Ratusan Prajurit TNI akan Berperan dalam Film Berlatar Operasi Seroja 1975

PINTOE.CO - Operasi Seroja yang terjadi pada tahun 1975 di Timor Leste akan diangkat ke layer lebar dengan judul Believe-The Ultimate Battle. Ratusan prajurit TNI aktif akan beradu akting dalam film yang akan tayang pada tahun 2025 itu.

Produser film, Celerina Tjandra Judisari, mengatakan para prajurit ditempa pengalaman yang tak biasa, yakni berakting dalam film. 

"Untuk TNI (ikut serta) tentu saja, karena ternyata banyak loh bakat-bakat dari TNI yang bisa kita kembangkan," kata Celerina dalam jumpa pers di Djakarta Theatre, Jakarta Pusat dikutip dari Kompas.com, Jumat, 8 November 2024.

Celerina menjelaskan bahwa film ini bertema perang dengan latar Operasi Seroja tahun 1975 maka para aktor non-prajurit pun dituntut untuk bisa memerankan lakon menjadi TNI, sementara bagi para prajurit TNI yang turut serta bermain film, terlebih dulu mengikuti pelatihan akting. 

Produser Film Gundala ini mengatakan para prajurit yang turut bermain film ini merasa senang karena mendapatkan pengalaman baru. Pengalaman yang bagi mereka tak biasa karena sehari-hari dilatih baris berbaris dan menggunakan senjata. 

Sementara itu, Sutradara film "Believe", Rahabi Mandra, mengungkapkan tantangan melatih para prajurit TNI berakting. Misalnya, bagaimana mengajarkan para prajurit jatuh karena tertembak dalam salah satu adegan. 

"Dan kalau action itu kan enggak cuma acting ya. Latihan kena tembak, latihan jatuh. Itu ternyata beda gitu. Mereka pikir jatuh seperti itu. Enggak, jatuh harus goyang dikit biar kelihatan nanti baru jatuh. Enggak bisa langsung jatuh," sambungnya.

Operasi Seroja atau dikenal juga sebagai Perang Timor Leste adalah Invasi Indonesia atas Timor Leste yang dimulai pada tanggal 7 Desember 1975. Operasi ini dilancarkan sebagai respons atas tindakan Partai Fretilin yang mendeklarasikan kemerdekaan Republik Demokratik Timor Timur secara sepihak pada 28 November 1975.

Seroja disebut sebagai operasi militer terbesar yang pernah dilakukan Indonesia dengan melibatkan semua unsur angkatan bersenjata, mulai dari Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL), dan Angkatan Udara (AU).

Dalam pertempuran itu, sekitar 100.000-180.000 tentara dan warga sipil diperkirakan terbunuh atau mati kelaparan.[]

Editor: Lia Dali