Ketegangan Meningkat, Timur Tengah Terancam Perang Besar
Menteri Luar Negeri Yordania, Ayman Safadi mengutuk agresi Israel di Lebanon, termasuk penembakan di ibu kota Lebanon dan pembunuhan warga Lebanon.
Mesir Kerahkan Pasukan dan Belasan Tank Tempur ke Perbatasan Rafah, Timur Tengah Memanas.
PINTOE.CO - Timur Tengah saat ini di ambang perang besar. Kebrutalan Israel di Gaza, Palestina, membuat negara-negara di kawasan ini marah.
Kini, Israel juga mulai menargetkan Lebanon dengan serangan yang mirip dengan yang dilakukan di Gaza.
Mesir dan Yordania, dua negara Arab yang telah berdamai dengan Israel, menyatakan dukungan untuk Lebanon.
Dalam konferensi pers di Kairo pada Selasa, 8 Oktober 2024, Menteri Luar Negeri Mesir, Badr Abdelatty, dan Menteri Luar Negeri Yordania, Ayman Safadi, menyatakan solidaritas mereka terhadap Lebanon yang menghadapi serangan Israel.
Safadi mengutuk agresi Israel di Lebanon, termasuk penembakan di ibu kota Lebanon dan pembunuhan warga Lebanon. Ia menyerukan penghentian serangan Israel di Gaza, Tepi Barat, dan Lebanon.
Kedua negara ini telah memperingatkan bahwa Timur Tengah bisa terjebak dalam perang besar. Mereka menyatakan bahwa Israel telah mendapat perlindungan dari negara-negara Barat untuk melanggar hukum internasional.
"Israel bertindak di atas hukum dan tidak bisa dimintai pertanggungjawaban," kata Abdelatty.
Israel telah melakukan serangan besar-besaran terhadap posisi Hizbullah di Lebanon sejak 23 September, menyebabkan lebih dari 1.150 orang tewas dan lebih dari 1 juta orang mengungsi.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, memperingatkan bahwa Lebanon akan hancur seperti Gaza jika tidak melepaskan diri dari Hizbullah. Dalam pidato kepada rakyat Lebanon, ia mengatakan, "Anda harus menyelamatkan Lebanon sebelum terjerumus ke dalam perang panjang."
Netanyahu juga menambahkan bahwa Israel telah menewaskan banyak lawan, termasuk pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, dan penggantinya yang diusulkan, Hashem Safieddine.
Hingga saat ini, Safieddine hilang kontak setelah serangan Israel pekan lalu, tetapi Israel belum mengonfirmasi bahwa ia telah terbunuh.
Militer Israel terus menggempur pinggiran selatan Beirut dengan serangan udara yang menargetkan para pemimpin Hizbullah, instalasi militer, dan tempat penyimpanan senjata.[]