Otoritas kesehatan di Gaza menuduh militer Israel telah secara sembrono membahayakan warga sipil dan menghancurkan fasilitas-fasilitas kesehatan

   Setelah Israel Hancurkan Rumah Sakit Al-Shifa

Warga Palestina berjalan di antara puing-puing Rumah Sakit Al Shifa yang hancur akibat serangan Israel di Kota Gaza, Senin, 1 April 2024. (Foto: AP)

PINTOE.CO -  Israel telah menarik mundur pasukannya dari Rumah Sakit Al-Shifa setelah selama 2 minggu menduduki rumah sakit tersebut dan melakukan agresi militer. Rumah Sakit Al-Shifa kini sudah porak poranda dan hanya meninggalkan puing-puing.

Dilansir dari Aljazeera, pada Senin (1 April 2024),  militer Israel memastikan penarikan pasukannya karena misi mereka di area rumah sakit telah selesai dan mengklaim telah berhasil membunuh dan menangkap beberapa jejuang Hamas yang berada di lokasi tersebut.

Namun saksi mata mengatakan bahwa sejumlah besar korban yang meninggal merupakan pasien yang berada di area rumah sakit.

"Pasukan telah menyelesaikan aktivitas operasional yang tepat di area Rumah Sakit As-Shifa dan keluar dari area tersebut," kata militer Israel, dilansir dari Aljazeera.

Operasi militer selama  2 minggu menunjukan pertempuran yang sengit antara Hamas dan Israel. Pihak Israel sendiri mengunakan kekuatan tempur udara yang membuat  semua gedung di area tersebut porak poranda digempur oleh jet tempur Israel.

Kepada BBC, pihak Israel mengklaim bahwa mereka melakukan operasi militer di Rumah Sakit Al-Shifa karena mereka yakin rumah sakit tersebut dijadikan sebagai basis markas militer Hamas. Israel mengklaim telah berhasil membunuh dan menangkap ratusan pejuang Hamas yang berada di sana serta berhasil mengamankan beberapa dokumen intelejen  penting milik Hamas.

Pihak Israel mengklaim bahwa ini adalah salah satu misi tersukses mereka selama 6 bulan perang berlangsung.

Di lain pihak, Dewan Kesehatan PBB, seperti dilansir dari The Guardian (2 April 2023), mengatakan lebih dari 20 pasien meninggal dan beberapa puluh di antaranya terancam kehilangan nyawa  selama serbuan tentara Israel ke rumah sakit tersebut.

Tidak kurang dari 100 pasien berada di sana dan 28 diantaranya dalam kondisi kritis.

Laporan Los Angeles Times menyebutkan, Israel menyalahkan  Hamas karena mengunakan rumah sakit sebagai markas militer.

Otoritas kesehatan di Gaza menolak klaim tersebut dan balik menuduh militer Israel telah secara sembrono membahayakan warga sipil dan menghancurkan fasilitas-fasilitas kesehatan yang sudah kewalahan merawat korban perang.

Otoritas Kesehatan Gaza juga mengatakan, Israel memaksa ratusan orang yang tinggal di dekat As-Shifa untuk mengungsi ke selatan. Selama 2 minggu penyerbuan, kantor berita Gaza yang dijalankan Hamas  mengatakan Israel telah membunuh 400 orang selama operasi militer tersebut termasuk  seorang dokter dan anaknya.

Al-Thawabta, Direktur kantor berita Gaza mengatakan kepada Reuters,"pendudukan itu menghancurkan dan membakar semua bangunan dalam kompleks Al-Shifa. Mereka menbuldozer halaman dan mengubur lusinan mayat martir di puing-puing, mengubah tempat tersebut menjadi kuburan massal, ini adalah kejahatan terhadap Kemanusiaan.”

Dengan mundurnya militer Israel, Rumah Sakit Al-Syifa yang sudah rusak parah dan tinggal puing-puing tidak bisa lagi menampung ribuan korban perang antara militer Israel dan Hamas. Hal ini akan semakin membuat korban dari pihak sipil Palestina semakin besar apabila perang ini terus berlanjut.

Perang antara Israel dan Palestina ini sudah berlangsung lebih dari 6 bulan dan telah memakan korban jiwa lebih dari 32.400 rakyat Palestina.[]

israel palestina gaza al-shifa pintoe