Polisi saat ini sedang berkoordinasi dengan instansi terkait untuk menangani pengungsi tersebut.

Usai Ditolak Malaysia, 264 Warga Rohingya Mendarat di Aceh Timur, 10 Orang Meninggal di Laut

Warga etnis Rohingya di Aceh Timur I Foto: Dok. Polres Aceh Timur

PINTOE.CO - Sebanyak 264 warga etnis Rohingya yang mendarat di pesisir Pantai Sembilang, Desa Alue Bu Jalan Baroh, Kecamatan Peureulak Barat, Aceh Timur, diduga merupakan pengungsi yang sempat ditolak pihak berwenang Malaysia. 

"Mereka beberapa hari yang lalu ditolak di Perairan Malaysia. Lebih 300 orang yang ditolak marine Malaysia," kata Panglima Laot Aceh Miftach Cut Adek kepada wartawan, Senin, 6 Januari 2025.

Kepala Bidang Politik Pemerintahan dan Keamanan Badan Kesbangpol Aceh Timur, Syamsul Bahri, mengatakan para imigran mendarat di wilayah tersebut sekitar pukul 22.00 WIB pada Minggu, 5 Januari 2025.

"Para imigran etnis Rohingya tersebut mendarat pada malam hari. Mereka mendarat menggunakan dua kapal. Tim Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Aceh Timur sudah ke lokasi mendata imigran tersebut," kata Syamsul Bahri dikutip dari Antara, Senin, 6 Januari 2025.

Dia mengatakan dari 264 imigran etnis Rohingya yang mendarat di Pantai Alue Bu Tuha tersebut, sebanyak 117 orang laki-laki dan 147 lainnya perempuan.

Awalnya, seorang warga yang sedang mencari ikan, M. Tayeub Abu Bakar, disebut melihat dua kapal bergandengan sekitar pukul 21.15 WIB.

“Tidak lama kemudian kapal itu mendekat ke daratan, ratusan orang turun. Kapal itu lalu pergi,” kata Tayeb dikutip dari Kompas.com, Selasa, 7 Januari 2025.

Saat itu, posisi kapal berada sekitar 200 meter dari bibir pantai. Tayeb mengatakan tidak dapat melihat secara pasti orang di kapal sehingga dia langsung menghubungi pihak kepolisian.

"Selang beberapa saat kedua kapal tersebut telah merapat di Kuala Sembilang Desa Alue Bue Jalan Baroeh dan penumpang kapal turun yang belakangan diketahui pengungsi etnis Rohingya," kata Kapolres Aceh Timur AKBP Nova Suryandaru dikutip dari keterangan tertulis, Selasa, 7 Januari 2025.

Polisi saat ini sedang berkoordinasi dengan instansi terkait untuk menangani pengungsi tersebut. Belum diketahui lokasi penampungan sementara mereka.

Nova mengatakan berdasarkan informasi yang diperolehnya, warga Rohingya tersebut sudah 10 hari berada di laut dan jumlah mereka awalnya 274 orang. Namun, 10 orang meninggal di laut dan telah disemanyamkan di laut lepas.

"10 orang di antaranya meninggal di tengah laut," jelasnya.

Dilansir VOA Indonesia, sebelumnya pihak berwenang Malaysia mengatakan telah menolak dua kapal yang membawa hampir 300 orang yang diyakini sebagai pengungsi Muslim Rohingya yang ditemukan memasuki negara tersebut secara ilegal pada Sabtu, 4 Januari 2025.

Badan Penegakan Maritim Malaysia mengatakan pihaknya mendapat informasi bahwa dua kapal lagi berusaha memasuki negara itu setelah satu kapal berisi 196 orang Rohingya mendarat di sebuah pantai di Langkawai, pulau resor di timur laut Malaysia pada Jumat pagi, 3 Januari 2025. Mereka semua ditahan oleh pihak berwenang.

Badan tersebut mengatakan pihak berwenang telah mendeteksi dua kapal lainnya pada Jumat malam di lepas pantai Langkawi.

Badan itu menambahkan bahwa orang-orang di dua kapal tersebut, yang juga diyakini sebagai warga Rohingya, dilaporkan mengalami kelelahan dan kekurangan persediaan makanan serta air.

Kepala Badan Penegakan Maritim, Mohamad Rosli Abdullah, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa bantuan telah diberikan kepada kedua kapal tersebut, termasuk persediaan makanan dan air minum.

Selanjutnya, mereka dikawal ke luar negeri untuk melanjutkan perjalanan. Tidak disebutkan ke mana tujuan perahu-perahu itu dan tidak ada informasi lebih lanjut yang diberikan.[]

 

Editor: Lia Dali

pengungsi rohingya imigran rohinya unhcr malaysia aceh timur