Cawagub Syech Fadhil: Pendidikan Berperan Penting dalam Mengatasi Kemiskinan di Aceh
"Pendidikan harus dinikmati semua masyarakat Aceh, baik yang tinggal di pedalaman, pesisir, maupun pulau terluar," kata Syech Fadhil.
Cawagub Aceh nomor urut 01, Fadhil Rahmi atau Syech Fadhil saat menjadi narasumber pada kegiatan Dialog Keacehan Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh 2025-2030 I Foto: Fauzan/PINTOE.CO
PINTOE.CO - Calon wakil gubernur Aceh nomor urut 01, Fadhil Rahmi atau yang dikenal sebagai Syech Fadhil, menegaskan bahwa tingkat pendidikan memiliki hubungan erat dengan kemiskinan.
Menurutnya, daerah dengan tingkat pendidikan rendah di Aceh sering kali juga memiliki angka kemiskinan yang tinggi.
Pernyataan ini disampaikan Syech Fadhil dalam acara Dialog Keacehan Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh di Aula Auditorium Ali Hasyimi, UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Senin, 4 November 2024.
"Data menunjukkan bahwa di daerah dengan pendidikan yang rendah, angka kemiskinan juga lebih tinggi," ujar Syech Fadhil.
Ia menambahkan, pendidikan yang baik dapat meningkatkan kualitas hidup seseorang, sebagaimana diajarkan dalam Al-Quran dan hadist.
Dalam acara tersebut, Syech Fadhil didampingi oleh tim pemenangannya yaitu Hendra Budian, sementara pasangan calon nomor urut 02, Fadhlullah atau Dek Fadh, didampingi oleh Fajran Zain.
Syech Fadhil juga menekankan pentingnya meningkatkan kualitas intelektual dan spiritual masyarakat melalui pendidikan.
Menurutnya, mereka yang rajin menuntut ilmu akan memperoleh peningkatan ekonomi dan status sosial.
“Allah akan mengangkat derajat orang yang memiliki ilmu pengetahuan dan keimanan yang kuat,” katanya di hadapan para dosen dan mahasiswa.
Syech Fadhil berjanji, jika terpilih, pendidikan di Aceh tidak hanya akan difokuskan di kota-kota besar, tetapi juga akan merata ke pedesaan, daerah terpencil, pesisir, dan pulau-pulau terluar.
Ia menilai bahwa pendidikan berkualitas harus dirasakan oleh seluruh masyarakat Aceh, tanpa diskriminasi.
"Pendidikan harus dinikmati semua masyarakat Aceh, baik yang tinggal di pedalaman, pesisir, maupun pulau terluar," tegasnya.
Ia juga menyoroti rendahnya tingkat kelulusan SMA di Aceh yang masih di bawah 90 persen. Menurutnya, angka tersebut harus ditingkatkan agar tidak ada lagi anak-anak Aceh yang putus sekolah di jenjang SMA.
Syech Fadhil juga menggarisbawahi pentingnya memperhatikan minat dan bakat generasi muda untuk membantu menyelesaikan masalah kepemudaan di Aceh.
Syech Fadhil berharap agar Qanun Nomor 9 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Pendidikan dapat diimplementasikan dengan baik, sehingga pendidikan di Aceh dari tingkat dasar hingga SMA dapat semakin berkualitas.
“Qanun ini mengatur pendidikan dari tingkat SD, SMP, hingga SMA agar bisa berjalan dengan ideal,” pungkasnya.[]
Editor: Lia Dali