Kebun Cabai Relawan Bustami Hamzah di Bireuen Diobrak-abrik OTK Usai Pasang Spanduk
"Saya tidak ada masalah dengan siapa pun, baik dengan warga di gampong maupun dengan orang luar. Tidak ada sentimen atau perselisihan apa pun," kata Amiruddin.
Kebun cabe milik Amiruddin relawan calon gubernur Aceh nomor urut 1 Bustami Hamzah
PINTOE.CO - Kebun cabai milik Amiruddin, warga Gampong Cot Kruet, Kecamatan Makmur, Kabupaten Bireuen, diobrak-abrik oleh orang tak dikenal pada Sabtu, 19 Oktober 2024 malam.
Perusakan kebun cabai itu seluas 1.200 meter persegi itu diduga terkait keterlibatan Amiruddin sebagai relawan pemenangan calon gubernur Aceh Bustami Hamzah.
Amiruddin terkaget-kaget ketika menemukan kebun cabainya dalam kondisi porak-poranda.
"Saya baru tahu sekitar jam 6 pagi. Ketika saya sampai di kebun, saya lihat pohon cabe sudah dipotong-potong, ada yang dicabut, dan ada yang dipatahkan batangnya. Saya kaget melihat kebun yang saya rawat selama ini dirusak dengan cara seperti itu," kata Amiruddin, Minggu, 20 Oktober 2024.
Amiruddin mengaku, sebelumnya ia tidak pernah mengalami kejadian serupa. Ia juga menegaskan bahwa selama ini dirinya tidak ada masalah pribadi dengan warga di desanya atau dengan orang lain di sekitarnya.
"Saya tidak ada masalah dengan siapa pun, baik dengan warga di gampong maupun dengan orang luar. Tidak ada sentimen atau perselisihan apa pun," ujarnya.
Namun, Amiruddin mencurigai bahwa perusakan ini bisa jadi terkait dengan aktivitas politik yang ia lakukan.
Pada Rabu 16 Oktober 2024 lalu, Amiruddin memasang spanduk pasangan calon gubernur Aceh Bustami Hamzah-Fadhil Rahmi di gampongnya, Cot Kruet.
"Sebelum kejadian ini, saya memasang spanduk pak Bustami. Kejadian perusakan kebun terjadi 3 hari setelah saya pasang spanduk itu," jelasnya.
Amiruddin mengaku baru kali ini kebun cabe miliknya dirusak, dan peristiwa ini terjadi setelah ia terang-terangan menunjukkan dukungan politik kepada Bustami Hamzah.
“Baru kali ini terjadi. Saya rasa ini mungkin karena saya relawan Bustami," tambahnya.
Kebun cabe seluas 1.200 meter persegi tersebut merupakan sumber penghasilan utama bagi Amiruddin.
Kasus perusakan ini sudah dilaporkan ke polisi, pada Minggu 20 Oktober 2024.
"Saya sudah lapor ke polisi dan berharap mereka bisa segera menyelidiki kasus ini. Saya ingin pelaku segera ditemukan dan diproses sesuai hukum yang berlaku. Saya juga berharap kejadian ini tidak terulang lagi, baik pada saya maupun pada relawan-relawan lain," tutup Amiruddin.[]
