Menteri Kominfo Ajak Mahasiswa Perangi Judi Online
"Di forum yang baik ini, saya mengajak kita semua memerangi judi online, karena judi online ini bukan hanya merusak ekonomi keluarga, tapi juga hubungan di dalam keluarga itu sendiri," ujar Budi Arie.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi
PINTOE.CO - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi, mengungkapkan keprihatinannya terhadap warga yang terjebak dalam judi online.
Menurutnya, judi online tidak hanya merusak ekonomi keluarga, tetapi juga hubungan dalam keluarga, menyebabkan ketidak harmonisan dan berbagai persoalan.
"Di forum yang baik ini, saya mengajak kita semua memerangi judi online, karena judi online ini bukan hanya merusak ekonomi keluarga, tapi juga hubungan di dalam keluarga itu sendiri," ujar Budi Arie dalam Orasi Ilmiah pada Prosesi Wisuda ke-X Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (UNUSIA) di Gedung Sasono Langeng Budoyo, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Sabtu 15 Juni 2024.
Menkominfo menyoroti bahwa kemajuan digital membawa dampak negatif, termasuk kasus kekerasan dalam rumah tangga dan pembunuhan akibat pinjaman online dan judi online.
"Maraknya berbagai kasus kekerasan dalam rumah tangga hingga berujung pada pembunuhan akibat terjebak pinjaman online dan judi online merupakan dampak negatif yang meresahkan dari perkembangan digitalisasi," tandasnya.
Budi Arie juga menyampaikan bahwa dampak terbesar dirasakan oleh perempuan.
"Suami dan istri jadi bertengkar, anak-anak kehilangan harapan karena ekonominya rusak. Korban terbesar dari judi online adalah kaum perempuan karena yang main judi laki-laki, dan yang korban uang belanjanya dipotong adalah kaum perempuan," kata Budi Arie dikutip dari situs resmi Kominfo.
Menkominfo menegaskan bahwa pemerintah berupaya melindungi anak-anak dari dampak buruk teknologi digital dan internet.
Menurutnya, anak-anak perlu dilindungi dari kekerasan dan pornografi yang dapat merusak generasi mendatang.
"Dalam waktu yang tidak lama kami akan mengeluarkan regulasi mengenai perlindungan anak di ruang digital. Kita ingin agar anak-anak kita bisa bertumbuh dengan konten-konten yang baik," tegasnya.
Budi Arie juga mendorong semua pihak, terutama dunia pendidikan, untuk meningkatkan literasi digital masyarakat.
“Kita perlu menyadari bahwa di era digital ini, kejahatan digital seringkali kita temukan. Untuk itu, penanaman kurikulum digital dengan tetap menekankan pada nilai-nilai positif juga perlu ditingkatkan demi menghindari kemunculan pelaku kejahatan digital baru,” ungkapnya.[]