Ketua DPD REI Aceh: Perbankan Syariah Belum Optimal Dukung Pembiayaan Perumahan Subsidi
"Pengembang properti perlu kecapatan dan percepatan sesuai kebutuhan perumahan di seluruh Indonesia termasuk di Aceh," kata Zulkifli kepada Pintoe, Selasa, 23 Juli 2024.

Zulkifli HM Juned Ketua DPD REI Aceh
PINTOE.CO - Ketua Dewan Pengurus Daerah Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (DPD REI) Aceh, Zulkifli HM Juned, mengatakan bahwa perbankan syariah di Aceh belum optimal dalam mendukung pembiayaan pembangunan perumahan bersubsidi, khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
"Pengembang properti perlu kecapatan dan percepatan sesuai kebutuhan perumahan di seluruh Indonesia termasuk di Aceh," kata Zulkifli kepada Pintoe, Selasa, 23 Juli 2024.
Menurut Zulkifli, hanya 3 bank di Aceh yang mampu memberikan layanan kepada pengembang properti, yakni Bank BTN Syariah, Bank Syariah Indonesia (BSI), serta Bank Aceh Syariah, sehingga menghambat kemajuan proyek perumahan dari segi pendanaan dan pelayanan.
Karena keterbatasan ini kata Zulkifli pengembang properti di Aceh terpaksa mencari dukungan keuangan di luar daerah, seperti di Medan.
"Hal ini menyebabkan penundaan dalam penyelesaian proyek-proyek yang telah direncanakan, baik untuk masyarakat berpenghasilan rendah maupun kebutuhan rumah komersial," ujarnya.
Zulkifli juga menyebutkan bahwa minat masyarakat terhadap program Kredit Pemilikan Rumah (KPR) tinggi, tetapi ketersediaan pembiayaan dari pemerintah masih belum memadai untuk memenuhi permintaan pasar yang meningkat.
Setiap tahun, kuota subsidi pemerintah ditetapkan dengan skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dan Badan Pengelola (BP) Tapera, namun implementasinya masih belum memenuhi.
Zulkifli menegaskan perlunya koordinasi yang lebih baik antara pemerintah, bank, dan pengembang properti untuk memastikan bahwa pembangunan perumahan dapat berjalan lebih efisien dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.[]