Mengapa Dunia Tergantung pada Reservoir Minyak dan Gas?
Biasanya, reservoir terbentuk dari batuan sedimen berpori yang bisa menampung fluida. Fluida ini dihasilkan dari proses pengeboran dan kemudian diangkat ke permukaan.
Sumber: Indonesian Petroleum Association
PINTOE.CO - Keberadaan minyak dan gas alam sangat bergantung pada reservoir. Tanpa reservoir, minyak dan gas tidak bisa ada. Tapi, apa sebenarnya reservoir itu?
Reservoir adalah area di bawah permukaan yang menyimpan fluida seperti minyak dan gas alam.
Biasanya, reservoir terbentuk dari batuan sedimen berpori yang bisa menampung fluida. Fluida ini dihasilkan dari proses pengeboran dan kemudian diangkat ke permukaan.
Proses pembentukan reservoir berlangsung sangat lama, hingga jutaan tahun.
Awalnya, material organik dari organisme terkumpul di dasar laut dan terendapkan sebagai sedimen.
Sedimen ini kemudian mengalami pematangan melalui pemanasan, tekanan, dan waktu yang panjang, menghasilkan hidrokarbon yang terkunci dalam batuan.
Batuan sedimen yang mengandung hidrokarbon disebut reservoir, sementara batuan di atasnya disebut seal rock, yang mencegah hidrokarbon keluar dari reservoir.
Hidrokarbon dapat bermigrasi dan terakumulasi dalam struktur geologi yang disebut trap.
Untuk menemukan reservoir, dilakukan survei geologi dan geofisika. Ini melibatkan pengumpulan data batuan, data struktur, dan data hidrokarbon untuk memahami sifat batuan dan fluida dalam suatu area.
Pengukuran geofisika seperti seismik, magnetik, dan gravitasi digunakan untuk mendeteksi kondisi bawah permukaan.
Jika ada potensi reservoir, kegiatan pengeboran dapat dilanjutkan. Reservoir sangat penting dalam industri minyak dan gas karena memungkinkan pengumpulan fluida yang kemudian diolah menjadi produk siap pakai.[]