Rudal Balistik Iran Hancurkan 20 Jet Tempur Siluman F-35 Israel
Dia mensinyalir bahwa aparat militer dan intelijen dari rezim Israel dan Amerika Serikat (AS) terkejut akan kemampuan Iran. Iran bisa menembus pertahanan mereka yang sangat canggih.

Gambar citra satelit menampilkan kondisi Pangkalan Udara Nevatim usai serangan salvo rudal balistik milik Iran ke Israel, 1 Oktober (Planet Labs PBC via AP)
PINTOE.CO - Brigadir Jenderal Ebrahim Jabbari dari Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) mengklaim pihaknya telah menghancurkan 20 jet tempur F-35 Israel selama serangan rudal 1 Oktober lalu.
Brigadir Jenderal Ebrahim Jabbari mengungkapkano Operasi tersebut dikenal sebagai True Promise II di mana Iran menembak 200 rudal dengan 90%-nya diklaim berhasil mengenai target yang dituju.
"IRGC (Pasukan Garda Revolui Iran) secara bersamaan melakukan operasi perang siber dan elektronik untuk mengganggu sistem pertahanan udara Israel, memfasilitasi efektivitas serangan rudal," kata Jabbari dikutip dari CNBC, Jumat, 11 Oktober 2024.
"Tidak masalah di mana kita menargetkan yang penting adalah kekuatan musuh yang hampa telah dihancurkan," tambahnya menekankan pencapaian penting dari operasi tersebut.
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa hanggar yang menampung jet tempur F-35 termasuk di antara target langsung operasi tersebut. Menurutnya Iran berhasil memberikan pukulan telak bagi angkatan udara Israel.
Dia mensinyalir bahwa aparat militer dan intelijen dari rezim Israel dan Amerika Serikat (AS) terkejut akan kemampuan Iran. Iran bisa menembus pertahanan mereka yang sangat canggih.
Jabbari pun menyimpulkan ketika Israel tidak dapat terlibat dalam konflik langsung, mereka menggunakan penargetan lokasi militer atau ekonomi dalam upaya untuk mengklaim pembalasan. Dia mengklaim langkah itu jelas menggambarkan kesalahan penilaian dari musuh.
Sebelumnya, serangan rudal Iran merupakan respons terhadap pembunuhan tokoh-tokoh penting oleh Israel, termasuk kepala biro politik Hamas Ismail Haniyeh, Sekretaris Jenderal Hizbullah Seyyed Hassan Nasrallah, dan jenderal IRGC Abbas Nilforooshan.
Israel sendiri telah mengeluarkan ancaman pembalasan. Di sisi lain pejabat Iran telah menjelaskan bahwa tanggapan apa pun dari Teheran akan diperhitungkan, keras, dan proporsional dengan agresi yang dihadapi.[]