Hizbullah Tembak 85 Roket ke Israel Utara, Satu Remaja Tewas
Serangan ini menyebabkan terhentinya layanan publik di Israel. Beberapa rumah sakit, seperti RS Elisha di Haifa, Pusat Medis Rambam, Carmel, dan sejumlah rumah sakit lainnya di wilayah utara Israel, membatalkan operasi.
Pekerja kota mengibarkan bendera Israel menutupi bangunan rusak yang terkena roket yang ditembakkan dari Lebanon, di Kiryat Bialik, Israel utara, pada Minggu, 22 September 2024. (Foto: AP Photo)
PINTOE.CO - Hizbullah meluncurkan sekitar 85 roket dari Lebanon menuju wilayah Haifa, Israel utara, sejak Minggu pagi 22 September 2024. Serangan ini merupakan balasan atas aksi militer Israel di Lebanon pekan lalu. Roket-roket tersebut mengenai target militer dan pemukiman warga, melumpuhkan aktivitas di bagian utara Israel.
Serangan kemarin adalah serangan terdalam Hizbullah ke wilayah Israel sejak perang dimulai pada Oktober.
Menurut laporan The Times of Israel, seorang remaja tewas saat kendaraannya mengalami kecelakaan setelah sirene peringatan berbunyi. Selain itu, tiga orang dilaporkan terluka akibat serangan roket.
Militer Israel mengklaim bahwa beberapa roket berhasil dicegat, namun roket lainnya menghantam wilayah Kiryat Bialik, pinggiran utara Haifa, menyebabkan tiga orang luka-luka.
Korban termasuk pria berusia 70-an yang terluka sedang, serta seorang pria 70-an dan gadis 16 tahun yang mengalami luka ringan. Mereka dibawa ke Pusat Medis Rambam Haifa.
Sebuah roket juga menghantam rumah di Moreshet, Galilea Bawah, menyebabkan kerusakan parah, tetapi tidak ada korban jiwa. Sirene juga terdengar di sekitar Danau Galilea, meskipun tidak ada laporan korban di daerah itu.
Dalam pernyataan resminya, Hizbullah menyatakan roket mereka menargetkan fasilitas militer Rafael di wilayah Haifa. Mereka menyebut serangan ini sebagai balasan atas insiden di Lebanon pekan lalu yang menewaskan lebih dari 30 anggota Hizbullah.
Serangan ini menyebabkan terhentinya layanan publik di Israel. Beberapa rumah sakit, seperti RS Elisha di Haifa, Pusat Medis Rambam, Carmel, dan sejumlah rumah sakit lainnya di wilayah utara Israel, membatalkan operasi.
Sekolah-sekolah juga ikut terdampak. Sekolah David Yelin di Haifa, yang baru saja memulai tahun ajaran tiga pekan lalu, terpaksa tutup setelah instruksi dari Komando Perbatasan IDF yang memerintahkan penutupan seluruh sekolah di wilayah itu.
Sejak 8 Oktober, Hizbullah terus menyerang pos militer dan komunitas Israel di sepanjang perbatasan Lebanon. Mereka mengatakan bahwa serangan ini bertujuan untuk menekan Israel agar menghentikan agresinya di Jalur Gaza.[]