KontraS Desak Upaya Penyelamatan Pengungsi Rohingya di Perairan Aceh Selatan
"Kita berharap untuk menangani situasi ini dan memastikan keamanan para pengungsi yang tengah terjebak di laut," tambahya.
Koordinator KontraS Aceh, Azharul Husna I Foto: KontraS Aceh
PINTOE.CO - Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Aceh mendesak para pemangku kepentingan untuk segera melakukan upaya penyelamatan terhadap satu kapal yang diduga membawa pengungsi Rohingya.
"Kapal tersebut dilaporkan terombang-ambing di perairan Aceh Selatan, dengan situasi darurat di dalamnya, termasuk satu korban jiwa yang terlihat di kapal," kata Koordinator KontraS Aceh, Azharul Husna, Sabtu, 19 Oktober 2024.
Menurut informasi yang diterima, Husna menyebutkan lokasi pasti kapal tersebut masih belum bisa dipastikan. Namun, diperkirakan berada di perairan dekat Kabupaten Aceh Selatan.
Oleh karena itu, Husna meminta pihak-pihak terkait, terutama institusi pemerintahan untuk segera bertindak sesuai amanat Peraturan Presiden Nomor 125 Tahun 2016.
Selain itu, Husna mendorong melakukan pencarian dan penyelamatan pengungsi, dengan langkah awal berupa pertolongan pertama yang kemudian harus dikoordinasikan dengan pihak Imigrasi dan Pemerintah Daerah.
"Kami juga meminta Pemerintah Kabupaten Aceh Selatan untuk berperan aktif dalam mengidentifikasi temuan ini serta melindungi para nelayan jika mereka memberikan pertolongan pertama kepada pengungsi," ujarnya.
"Kita berharap untuk menangani situasi ini dan memastikan keamanan para pengungsi yang tengah terjebak di laut," tambahya.
Sebelumnya, Sekitar seratusan pengungsi Rohingya dilaporkan terombang-ambing di perairan Aceh Selatan. Mereka terpantau berada di atas kapal sekitar 4 mil dari Pelabuhan Labuhan Haji, Jumat, 18 Oktober 2024.
"Mereka masih di atas kapal. Tapi tetap kami kasih bantuan makanan apa yang diperlukan. Mereka berada di laut Labuhan Haji tepatnya sekitar 4 mil dari pelabuhan," kata Panglima Laot Aceh Selatan, Jabal.
Jabal mengatakan, dirinya bersama pihak terkait lainnya baru saja kembali dari lokasi untuk mengantarkan makanan dan bantuan lainnya kepada pengungsi Rohingya tersebut.
“Jumlah mereka lebih dari 100. Saya sudah ke melihat lokasi langsung kondisinya dan mereka butuh bantuan karena banyak anak-anak dan sudah kita kasih bantuan,” ujar Jabal.
Ia menuturkan, pengungsi yang berjumlah lebih dari 100 orang itu mengakibatkan bantuan yang diantar tidak cukup sehingga mengumpulkan kembali mengirimkan bantuan kepada mereka.
“Karena merasa kurang, ini sudah berangkat lagi untuk kasih bantuan lagi, bantuan makanan,” jelasnya.
Jabal menambahkan, bahwa belum ada keputusan lebih lanjut soal penarikan pengungsi Rohingya tersebut ke darat. Menurutnya, pemerintah sedang berkoordinasi soal langkah selanjutnya.
"Untuk tarik ke darat itu sedang dikoordinasi karena itu bukan ranah saya. Koordinasinya di Pemda (pemerintah daerah)," ungkapnya.[]