Selama lima tahun bertugas sebagai anggota DPRK Aceh Utara, Khaidir Abdurrahman meninggalkan jejak berupa sejumlah prestasi yang signifikan bagi wilayah Aceh Utara.

Khaidir Abdurrahman Eks DPR RI Maju  Calon Bupati Aceh Utara

DPW Gerindra Aceh Utara mendaftarkan Khaidir Abdurrahman sebagai bakal calon bupati Aceh Utara ke kantor Gerindra Aceh di Banda Aceh, Selasa, 30 April 2024 | Foto: PINTOE.CO/Haris

PINTOE.CO - Mantan anggota DPR RI periode 2014 - 2019 asal Aceh Utara, Khaidir Abdurrahman, resmi mendaftarkan diri sebagai calon Bupati Aceh Utara dari Partai Gerindra.

Pendaftaran dilakukan di kantor Gerindra Aceh di kawasan Luengbata, Banda Aceh, Selasa siang, 30 April 2024.

Khaidir Abdurrahman tak hadir langsung saat pendaftaran lantaran sedang di Jakarta. Pendaftaran diwakili oleh pengurus DPW Gerindra Aceh Utara dan sejumlah kerabatnya. Kedatangan mereka disambut oleh tim penjaringan calon kepala daerah Gerindra Aceh. 

"Kami menilai Khaidir Abdurrahman layak didukung untuk maju sebagai calon Bupati Aceh Utara karena punya rekam jejak bagus dalam membangun Aceh Utara," kata Mahadi Bahtera yang mewakili Khaidir Abdurrahman saat pendaftaran.

Lahir pada 1 Mei 1971 di Matang Panyang, Baktiya Barat, Aceh Utara, Khaidir Abdurrahman mengawali karir politik sebagai anggota DPRD Aceh Utara periode 2009-2014 dari Partai Aceh.

Pada 2014, Khaidir terpilih sebagai anggota DPR RI dari Partai Gerindra untuk periode 2014-2019.

Setelahnya, Khaidir Abdurrahman tak ikut dalam kontestasi Pemilu 2019. Sejak Januari 2022 hingga saat ini, Khaidir yang sedang menempuh pendidikan doktoral (S3) di Universitas Brawijaya, dipercaya sebagai Direktur Kelembagaan PT ASABRI, BUMN yang menangani asuransi TNI/Polri.

Selain itu, saat ini Khaidir Abdurrahman dipercaya sebagai Ketua Umum OISCA, organisasi nirlaba asal Jepang yang berkiprah dalam aktivitas sosial kemasyarakatan di Indonesia.


Khaidir Abdurrahman selaku Ketua OISCA Indonesia membuka pelatihan bahasa Jepang untuk para siswa sebelum diberangkat ke Jepang di Sukabumi, Jawa Barat


Jejak Khaidir di Aceh Utara

Dilansir dari laman Wikipedia, selama lima tahun bertugas sebagai anggota DPRK Aceh Utara, Khaidir Abdurrahman meninggalkan jejak berupa sejumlah prestasi yang signifikan bagi wilayah Aceh Utara. Salah satu prestasi monumentalnya termasuk penganggaran untuk pembangunan kantor Bupati Aceh Utara di Landing, serta kantor DPRK, dan pemindahan ibukota dari Lhokseumawe ke Lhoksukon. Ini merupakan perjuangan substansif yang dilakukannya sebagai bagian dari Panitia Anggaran.

Khaidir juga terlibat dalam Tim Penyelamatan Aset Kapal Marisa, meskipun rekomendasi untuk menjual kapal tersebut tidak terlaksana hingga akhir masa jabatannya. Selain itu, dirinya juga terlibat dalam penyelamatan aset daerah di berbagai kecamatan, termasuk pembayaran paket jalan multi tahun yang sempat terhenti dan menimbulkan protes warga. Dia turun tangan secara langsung untuk menenangkan warga yang melakukan aksi protes. Khaidir juga mengalokasikan dana aspirasinya untuk membangun jembatan permanen di wilayah timur Aceh Utara, yang sebelumnya telah menyebabkan banyak korban jiwa.

Di samping itu, saat PT Arun dialihfungsikan menjadi PT Perta Arun Gas, Khaidir menandatangani kesepakatan yang meminta kontribusi perusahaan untuk pembangunan daerah, bukan hanya dalam bentuk Corporate Social Responsibility (CSR), tetapi juga untuk memastikan adanya pembagian hasil yang jelas bagi daerah. Ini juga termasuk upaya untuk memberikan peluang kerja kepada tenaga kerja lokal.[]

Update:
Gerindra: Khaidir Abdurrahman Satu-satunya yang Daftar Cabup Aceh Utara

khaidirabdurrahman acehutara pintoe asabri gerindra