Exit Poll SMRC: Efek Jokowi Tak Terlihat di PSI, Termasuk 9 Partai Tak Lolos ke DPR RI
PSI hanya menarik sekitar 3 persen dari pemilih yang puas dengan Jokowi
PINTOE.CO - Hasil exit poll dan hitung cepat (quick qount) yang dilakukan oleh Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan efek Jokowi tidak berdampak Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang dipimpin Kaesang Pangareng, putra bungsu Presiden Jokowi. PSI termasuk dalam 9 partai yang tak lolos ke DPR RI versi hitung cepat SMRC.
Direktur Riset SMRC, Deni Irvani mengatakan meskipun dikampanyekan sebagai partai Jokowi dan dipimpin oleh putera Jokowi, tapi PSI tidak mampu menarik pemilih yang puas dengan kinerja Jokowi.
"PSI hanya menarik sekitar 3 persen dari pemilih yang puas dengan Jokowi," kata Deni seperti disiarkan kanal YouTube SMRC TV, Rabu, 21 Februari 2024.
Seperti diketahui, partai yang lolos ke DPR RI adalah yang mendapat perolehan suara 4 persen.
Dengan begitu, PSI tergabung dalam 9 partai yang diprediksi tak lolos ambang batas parlemen.
Ke-9 partai tersebut adalah:
1.PSI 2.9%
2.Perindo 1,55%
3.Gelora 0,96%
4.Hanura 0,73%
5.Buruh 0,66%
6.Ummat 0,49%
7.PBB 0,43%
8.Garuda 0,37%
9.PKN 0.32%
Ada pun Partai Persatuan Pembangunan (PPP) belum dapat ditentukan, lantaran diperkirakan perolehan suaranya berkisar antara 3,51% - 4,11%.
Partai yang paling banyak menarik pemilih yang puas dengan kinerja Jokowi adalah PDI Perjuangan 19 persen, selanjutnya Gerindra 15 persen, Golkar 15 persen, PKB 10 persen, Demokrat 8 persen, NasDem 8 persen, PAN 7 persen, dan PPP 4 persen.
Lebih jauh Deni menyatakan bahwa PSI memang dikampanyekan sebagai partai Jokowi. Berbagai survei menjelang pemilu memang menunjukkan tingkat kepuasan publik terhadap Presiden Jokowi sangat tinggi. Identifikasi PSI dengan Jokowi diharapkan dapat mendongkrak elektabilitas PSI. Namun, lanjut Deni, yang berharap dapat efek Jokowi bukan hanya PSI, tapi juga partai-partai lain.
“Elit-elit partai Gerindra, misalnya, memosisikan diri sebagai partai yang sangat pro-Jokowi dan gencar mempromosikan kebijakan Jokowi secara positif kepada masyarakat. Begitupun dengan elit-elit dari partai Golkar, PAN, dan partai-partai lainnya. Elit PDIP juga terkesan tetap mempertahankan kedekatan jarak dengan Jokowi. PDIP misalnya tidak memecat Jokowi meskipun anggota keluarganya ada yang menjadi Cawapres dari partai lain (Gibran) dan menjadi Ketua Umum partai lain (Kaesang),” kata Deni.
Exit poll dilakukan dengan wawancara tatap muka terhadap para pemilih di 2000 TPS secara nasional dan dipilih secara proporsional di daerah pemilihan.
Di masing-masing TPS sampel, dipilih dua orang (laki-laki dan perempuan) yang baru selesai memilih. Dengan begitu,
direncanakan 4.000 responden. Namun, responden yang berhasil di wawancara sebanyak 3715 orang (response rate 92,9%).
Margin of error exit poll diperkirakan +/- 2.8% pada tingkat kepercayaan 95%.
Partai lolos berdasarkan suara terbanyak:
1. PDIP mendapat sekitar 17,12% suara
2. Golkar 14,55 %
3. Gerindra 13,12 %
4. PKB 10.64%
5. Nasdem 9,25%
6. PKS 7,97%
7. Demokrat 7,75%
8. PAN 7,37%
Perkiraan Jumlah Kursi DPR RI
Studi ini, lanjut Deni, juga memperkirakan jumlah kursi masing-masing partai di parlemen hasil Pemilu 2024. PDIP diperkirakan mendapat kursi terbanyak, antara 103-121 kursi, selanjutnya Golkar 91-108 kursi, Gerindra 83-97 kursi, PKB 60-74 kursi, NasDem 56-73 kursi, Demokrat 38-54 kursi, PAN 43-58 kursi, dan PKS 43-58 kursi.
“Meskipun dapat kursi terbanyak, jumlah kursi PDIP (103-121 kursi) diprediksi menurun dibanding hasil Pemilu 2019 (128 kursi). Sebaliknya Golkar, Gerindra dan PKB diperkirakan akan mengalami kenaikan jumlah kursi. Sementara itu jumlah kursi untuk NasDem, Demokrat, PAN dan PKS belum dapat disimpulkan secara meyakinkan apakah akan naik atau turun dibanding 2019,” kata Deni.[]