Ferrari 250 GTO: Monster Termahal di Dunia
Terjual Rp589 miliar, mobil legendaris ini hanya ada 36 unit di dunia.
Ferrari 250 GTO
Tua-tua keladi, makin tua makin menjadi. Pepatah itu layak disematkan untuk mobil Ferrari 250 GTO. Meski umurnya sudah 50 tahun, mobil balap itu terjual dengan harga $52 juta, setara Rp589 miliar. Fantastis!
Kabar itu datang dari Bloomberg awal Oktober lalu. Media bisnis terkemuka ini melaporkan mobil antik itu dijual oleh pemilik lamanya bernama Paul Papalardo kepada seseorang yang namanya dirahasiakan. Papalardo, kolektor asal Cinnecticut, Amerika Serikat, telah mengoleksi mobil itu sejak 1974.
Harga penjualan itu menjadi rekor baru harga mobil termahal di dunia. Tahun lalu, pembalap veteran Stirling Moss melepas GTO 250 warna hijau miliknya dengan harga $35 juta dolar, setara Rp407 miliar.
Apa yang membuat mobil kuno itu terjual hingga setengah triliun? Mobil bernomor sasis 5111 itulah yang dikendarai pembalap legendaris Jean Guchet ketika memenangi ajang balapan Tour de France 1963.
Ferrari 250 GTO menggunakan mesin V12 3 liter yang dapat menghasilkan 300 tenaga kuda. Akselerasi 0-96 km/jam hanya dalam 6,1 detik dan memiliki kecepatan tertinggi 280 km/jam.
Ketika memproduksi mobil itu pada 1962-1964, Ferrari hanya merakit 36 unit. Selain langka, aneka prestasi yang ditorehkan mobil ini juga membuat harganya kian melambung.
***
BERDIRI pada 1929, Ferrari adalah produsen mobil balap dan mobil sport Italia berperforma tinggi. Pendirinya adalah Enzo Ferrari.
Pada 1947, Ferrari mulai memproduksi mobil komersial. Sepanjang sejarahnya, Ferrari telah mencatat rekor kemenangan di dunia balap, terutama di ajang Formula Satu.
Ferrari 250 GTO awalnya hadir dengan semangat untuk mengalahkan Jaguar. Ketika itu, produsen mobil asal Inggris itu baru saja merilis Jaguar E-Type. Mobil itu lantas dipamerkan di Geneva Motor Show di Swiss pada Maret 1961.
Manajer Penjualan Ferrari, Girolamo Gardini, yang menyaksikan pameran itu terkagum-kagum dibuatnya. Ia merasa Jaguar E-Type akan mengalahkan Ferrari.
Itu sebabnya, ketika kembali ke Italia, Gardini langsung menyampaikan peringatan kepada perusahaannya. "Gardini langsung keliling pabrik dan memberitahu semua orang bahwa Jaguar akan mengalahkan kami dengan produk terbaru mereka," kata Giotto Bizzarini, seorang insinyur yang terlibat dalam merancang Ferrari 250 GTO seperti dilansir Howstuffworks.com.
Perusahaan lantas menugaskan Bizzarini mengepalai proyek merancang mobil baru. Misinya hanya satu: menghadang laju Jaguar. Beberapa pekerja andal dipilih. Proyek itu benar-benar dirahasiakan. Semua pekerja yang terlibat diminta tutup mulut.
Proyek pertamanya adalah Ferrari 250 GT SWB. Bizzarini dan timnya bekerja setiap hari.
Pada September 1961, prototipe dibawa ke arena pacuan kuda Monza dekat Milan untuk ujicoba. Itu terjadi menjelang Grand Prix Italia. Hasilnya, 250 GT tampil mengesankan dan dijuluki Il mostro atau monster.
Sayangnya, Bizarrini tak sempat merayakan prestasi yang diraih Ferrari 250 GTO hasil rancangannya. Ia dipecat karena berseteru dengan Enzo Ferrari. Penyempurnaan tubuh 250 GTO dipercayakan kepada Sergio Scaglietti, kelak dia dikenal sebagai ikon perancang Ferrari, sebelum meninggal pada 2011.
Hasilnya sungguh mencengangkan. Selama tiga tahun berturut-turut, dari 1962 hingga 1964, Ferrari 250 GTO menciptakan kemenangan hattrick di ajang balapan.
Rekor lain yang ditorehkan adalah menjuarai Tour de France 1963 dan 1964; mendominasi kelas GT di Targa Florio pada 1962, 1963, dan 1964; menjuarai Tourist Trophy di Goodwood pada 1962 dan 1963, dan kejuaraan Nurburgring 1000 km pada 1993 dan 1964.
Dengan segudang prestasi itu, tak heran hingga kini Ferrari menobatkan 250 GTO sebagai produk terhebatnya. "Dengan produksi yang relatif kecil, yakni 36 unit, mobil ini telah mencapai status legendaris dan menjadi salah satu ikon sejarah produksi Ferrari, dan dihormati di kalangan kolektor," tulis situs resmi Ferrari.
Klaim Ferrari dibenarkan oleh para kolektor. "Ferrari klasik menghasilkan keuntungan lebih ketimbang yang lain, mobil ini seperti Picasso-nya dunia otomotif," kata John Collins, ketua Talacrets yang merupakan komunitas Ferrari klasik.
Menurut John, Ferrari 250 GTO dibeli oleh mereka yang memiliki rasa cinta yang tinggi terhadap mobil dan melihatnya sebagai sebuah investasi.
"Ferrari 250 GTO ini adalah anak emas di zamannya, semua orang ingin punya," kata John kepada Bloomberg.[]