Penyedia infrastruktur cloud, seperti Microsoft dan Amazon.com Inc., berlomba-lomba meningkatkan kapasitas komputasi dengan membangun pusat data baru.

Microsoft Habiskan Rp1.296 Triliun Tahun Ini untuk Bangun Pusat Data AI

Microsoft Corp akan menghabiskan US$80 miliar tahun fiskal ini untuk membangun pusat data I Foto: Mike Blake/Reuters

PINTOE.CO - Microsoft Corp berencana menghabiskan US$80 miliar (sekira Rp1.296 triliun) tahun fiscal ini untuk membangun pusat data. 

Lebih dari setengah dari proyeksi pengeluaran hingga Juni 2025 ini akan dilakukan di Amerika Serikat (AS), tulis Presiden Direktur Microsoft Brad Smith dalam sebuah unggahan blog pada Jumat, 3 Januari 2025.

Perkembangan AI baru-baru ini terjadi berkat "investasi infrastruktur berskala besar yang menjadi fondasi penting dari inovasi dan penggunaan AI," tulis Smith.

Penyedia infrastruktur cloud, seperti Microsoft dan Amazon.com Inc., berlomba-lomba meningkatkan kapasitas komputasi dengan membangun pusat data baru.

Pada tahun fiskal sebelumnya yang berakhir pada Juni 2024, Microsoft menghabiskan lebih dari US$50 miliar untuk belanja modal, sebagian besar terkait dengan pembangunan server farm yang didorong oleh permintaan layanan kecerdasan buatan.

Smith juga memperingatkan pemerintahan Trump yang akan datang agar tidak membuat "peraturan yang terlalu ketat" terkait AI. 

Dia menyebutkan prioritas kebijakan publik AS yang paling penting adalah memastikan sektor swasta AS dapat terus maju dengan dukungan penuh.

"Negara ini membutuhkan "kebijakan kontrol ekspor pragmatis yang menyeimbangkan perlindungan keamanan yang kuat untuk komponen AI di pusat data tepercaya dengan kemampuan perusahaan-perusahaan AS untuk berekspansi dengan cepat dan menyediakan sumber pasokan yang andal untuk banyak negara yang menjadi sekutu dan teman Amerika," lanjut Smith dalam unggahannya.

Mengutip Bloomberg Technoz, sebagian besar pengeluaran untuk pusat data digunakan untuk membeli cip bertenaga tinggi dari perusahaan-perusahaan seperti Nvidia Corp dan penyedia infrastruktur, seperti Dell Technologies Inc.

Ladang server berkemampuan AI yang sangat besar membutuhkan banyak daya yang mendorong Microsoft membuat kesepakatan untuk membuka kembali reaktor di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Three Mile Island di Pennsylvania, lokasi terjadinya kehancuran parsial yang terkenal pada tahun 1979. 

Amazon dan Google juga telah menandatangani perjanjian tenaga nuklir.[]

 

Editor: Lia Dali

microsoft  microsoft corp artificial intelligence pusat data infrastruktur cloud