Norwegia Tolak Lawan Israel di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Presiden Asosiasi Sepak Bola Norwegia, Liz Klaveness, menyatakan bahwa mereka bakal berusaha keras untuk menekan pihak-pihak berwenang menjatuhkan sanksi pada Israel.
Norwegia menolak melawan Israel dan meminta Israel dijatuhi sanksi di Kualifikasi Piala Dunia 2026 I Foto: REUTERS/TT NEWS AGENCY
PINTOE.CO - Norwegia menolak melawan Israel dan meminta Israel dijatuhi sanksi. Penolakan ini karena genosida Israel yang masih berlangsung di Jalur Gaza, Palestina.
Pernyataan tegas ini langsung dikeluarkan setelah mereka berada dalam grup yang sama dengan Israel pada Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Presiden Asosiasi Sepak Bola Norwegia, Liz Klaveness, menyatakan bahwa mereka bakal berusaha keras untuk menekan pihak-pihak berwenang menjatuhkan sanksi pada Israel.
"Asosiasi Sepak Bola mendukung sikap Pemerintah Norwegia dan menuntut penghentian segera serangan Israel terhadap warga sipil yang tak berdosa di Gaza."
"Tidak boleh ada dari kita semua yang bisa tetap abai melihat kekejaman yang terus berlangsung di Gaza," ucap Klaveness dalam pernyataannya, dikutip dari Safanews.
Klaveness menegaskan akan terus aktif memberikan tekanan pada UEFA dan juga FIFA terkait status Israel yang masih diizinkan aktif berkompetisi. Sebagai perbandingan, Rusia langsung terkena sanksi ketika mereka melakukan invasi ke Ukraina pada 2022 lalu.
"Israel masih jadi bagian dari kompetisi UEFA. Kami harus menghadapi itu. Kami harus melihat itu."
"Kami akan terus memantau situasi dengan serius bersama FIFA, UEFA, dan pemerintah Norwegia," kata Klaveness.
Selain Israel dan Norwegia, grup I berisi Estonia dan Moldova. Satu tim lainnya bakal ditentukan antara Jerman atau Italia.
Norwegia saat ini sedang memiliki materi pemain papan atas Eropa. Erling Haaland dan Martin Odegaard adalah dua nama tenar yang berasal dari Norwegia.
Mengutip laman Safa News, Timnas Norwegia dijadwalkan bertanding melawan Israel pada 25 Maret dan 11 Oktober 2026. Namun, setelah keputusan federasi Sepak Bola Norwegia itu, belum dapat dipastikan bagaimana nasib pertandingan tersebut.[]
Editor: Lia Dali