Ahli Gizi Ingatkan Risiko Konsumsi Suplemen Berlebihan, Ganti dengan Ini
Suplemen diperuntukkan bagi mereka yang tidak dapat memperoleh nutrisi yang cukup dari makanan rutin mereka dan tidak akan dikonsumsi kecuali direkomendasikan oleh dokter.
Nichole Andrews menekankan makanan utuh harus selalu menjadi pilihan utama untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh. I Foto: Istimewa
PINTOE.CO - Penggunaan suplemen untuk meningkatkan kesehatan dipertanyakan oleh ahli diet kanker, Nichole Andrews, yang menyarankan untuk mengevaluasi apakah suplemen benar-benar dibutuhkan tubuh atau ada alternatif lain yang lebih baik.
Andrews, ahli gizi dan ahli diet yang mengkhususkan diri pada onkologi, mengatakan bahwa penggunaan suplemen yang ditujukan untuk meningkatkan kesehatan, jika dilakukan secara berlebihan justru bisa menimbulkan bahaya.
Dalam rekaman video yang diunggah di akun Instagramnya, Andrews menyoroti tren penggunaan suplemen, seperti kapsul cuka sari apel, kolagen, kunyit, dan Vitamin C untuk mendapatkan manfaat perbaikan kesehatan secara cepat.
"Tetapi tahukah Anda bahwa dosis yang berlebihan dapat lebih banyak menimbulkan bahaya daripada manfaatnya?" ujar Andews dikutip dari laman Medical Daily pada Rabu, 15 Januari 2025.
"Sebagai ahli diet kanker, saya di sini untuk memberi tahu Anda bahwa mengandalkan suplemen untuk kesehatan dapat menyebabkan ketidakseimbangan dan bahkan meningkatkan risiko kanker dalam beberapa kasus," lanjutnya.
Dia menekankan bahwa makanan utuh harus selalu menjadi pilihan utama untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh.
Andrews mengatakan bahwa pada dasarnya suplemen diperuntukkan bagi mereka yang tidak dapat memperoleh nutrisi yang cukup dari makanan rutin mereka dan tidak akan dikonsumsi kecuali direkomendasikan oleh dokter.
Kekhawatiran utama yang dia sampaikan adalah risiko mengonsumsi suplemen nutrisi dalam dosis tinggi yang dapat berbahaya, sementara nutrisi yang sama diserap dengan aman dalam jumlah yang lebih sedikit dari makanan.
"Saya tidak mengonsumsi suplemen apa pun kecuali jika dokter saya merekomendasikannya, saya mendapatkan semua nutrisi saya dari makanan," ujarnya.
"Jangan mencari suplemen untuk mengurangi risiko kanker karena sebenarnya suplemen dalam dosis tinggi dapat meningkatkan risiko kanker," katanya dalam video yang viral di TikTok itu.
Andrews tidak menyebutkan suplemen tertentu yang terkait dengan kanker, tetapi menyampaikan beberapa suplemen yang dapat dihindari dan alternatif pengganti yang lebih sehat.
1. Kapsul Cuka Apel
Kapsul yang terbuat dari cuka apel ini kaya antioksidan dan sering disebut manfaatnya, seperti penurunan berat badan, mengurangi refluks asam, menurunkan kolesterol, dan mengatur kadar gula darah.
Namun, Andrews mengingatkan bahwa tingkat keasaman kapsul cuka apel yang tinggi dapat menyebabkan iritasi pada sistem pencernaan. Oleh karena itu, dia merekomendasikan pilihan alami seperti air lemon dan makanan fermentasi seperti kimchi atau asinan kubis.
2. Suplemen Kolagen
Suplemen kolagen populer karena manfaat potensialnya, mulai dari membangun massa otot, mencegah keropos tulang, meredakan nyeri sendi, hingga meningkatkan kesehatan kulit.
Namun, Andrews mencatat bahwa suplemen kolagen tidak diperlukan kecuali jika terjadi kekurangan. Dia memperingatkan bahwa asupan kolagen yang berlebihan dapat mengganggu penyerapan nutrisi.
Sebaliknya, dia menyarankan untuk memasukkan makanan utuh yang kaya kolagen, seperti ayam, ikan, telur, dan jeruk serta beri yang kaya vitamin C dalam rutinitas harian.
3. Suplemen Kunyit
Ini adalah suplemen yang dijamin memiliki beberapa manfaat kesehatan, seperti mengurangi peradangan dan meningkatkan sindrom metabolik. Namun, konsumsi kunyit dosis tinggi dapat mengiritasi lambung dan memengaruhi fungsi hati.
Sebagai alternatif yang lebih sehat, Andrew menyarankan untuk mengonsumsi kunyit sebagai bumbu dalam makanan dan memilih lemak sehat seperti minyak zaitun atau santan untuk meningkatkan penyerapannya.
4. Suplemen Vitamin C
Suplemen vitamin C dikenal manfaatnya dalam meningkatkan kekebalan tubuh. Banyak orang mengonsumsi suplemen vitamin C untuk menangkal virus flu dan pilek.
Namun, mengonsumsi lebih dari 200 persen dari nilai kebutuhan harian dapat menyebabkan batu ginjal dan masalah pencernaan.
Andrew memberi alternatif menkonsumsi jeruk, stroberi, paprika, dan brokoli untuk mendapatkan vitamin C yang alami dan seimbang.[]
Editor: Lia Dali