Cagub Bustami Hamzah Ungkap Alasannya Maju Pilkada Aceh, Berawal dari Keprihatinan
Bustami mengungkapkan alasan dan tekadnya maju dalam Pilkada didorong oleh kondisi ekonomi dan sosial Aceh yang masih tertinggal dibandingkan dengan rata-rata nasional.

Calon Gubernur (Cagub) Aceh nomor urut 1, Bustami Hamzah saat memberi sambutan, Selasa (29/10/2024) I Foto: Fauzan/PINTOE.CO
PINTOE.CO - Calon Gubernur Aceh nomor urut 1, Bustami Hamzah mengajak semua elemen masyarakat untuk bersatu dalam membangun bumi Serambi Mekkah yang lebih baik.
Hal itu disampaikan Bustami Hamzah dalam sambutannya pada kegiatan deklarasi Ratusan Relawan Pemuda Pancasila Bustami Rahmi (RPP Bumi) calon Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh nomor urut 01 di Posko Relawan Rumah Kita Bersama (RKB), Banda Aceh, Selasa, 29 Oktober 2024.
Bustami mengungkapkan alasan dan tekadnya maju dalam Pilkada didorong oleh kondisi ekonomi dan sosial Aceh yang masih tertinggal dibandingkan dengan rata-rata nasional.
"Angka kemiskinan di Aceh saat ini mencapai 14,37 persen, jauh di atas rata-rata nasional sebesar 9,03 persen. Padahal, Aceh dikaruniai kekayaan alam yang luar biasa. Ini bukan soal menyalahkan siapa pun, tetapi ini yang mendorong saya," ujar Bustami.
Bustami menambahkan tingkat pertumbuhan ekonomi Aceh yang hanya 4,23 persen di bawah rata-rata nasional 5,2 persen serta angka pengangguran 5,8 persen.
"Oleh karena itu, menjadi salah satu faktor mendorong keinginan saya untuk memperbaiki Aceh," ucapnya
Bustami juga menyoroti anggaran fiskal yang telah dialokasikan untuk Aceh. Menurutnya, sejak 2007 Aceh menerima dana yang cukup besar, antara 15-17 persen, meski pada tahun 2022 anggaran tersebut turun menjadi 11 persen. Namun, belum ada fokus yang memadai dalam pemanfaatan anggaran tersebut.
"Ini adalah panggilan hati nurani untuk memperbaiki Aceh," ungkapnya.
Dalam upaya membangun Aceh yang lebih baik, Bustami mengajak semua elemen masyarakat, mulai dari ulama, akademisi, politisi hingga pengusaha untuk berkolaborasi.
"Pemerintah harus hadir dengan perencanaan dan tata kelola yang baik, tidak hanya dengan angan-angan," tegasnya.
Selain itu, Bustami menekankan pentingnya sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan sebagai tulang punggung ekonomi Aceh, seperti yang terjadi pada tahun 90-an, ketika hampir 90 persen masyarakat Aceh bergerak di sektor tersebut.
Bustami mengatakan, pemerintah perlu menyiapkan infrastruktur yang mendukung daya ungkit ekonomi baru bagi masyarakat.
"Jika infrastruktur dan teknologi diperbaiki, Aceh akan mampu berkembang lebih jauh," sebutnya.
Bustami meyakini dengan persatuan dan kolaborasi seluruh komponen masyarakat, Aceh akan menuju perubahan yang lebih baik dan menjadi Aceh harapan baru.[]