Disiarkan Langsung, KIP Aceh: Debat Calon Gubernur Aceh Digelar 3 Kali

PINTOE.CO - Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh menetapkan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur pada Pilkada 2024 akan mengikuti tiga kali debat. 

Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi, dan Hubungan Masyarakat KIP Aceh, Hendra Darmawan, menyampaikan hal ini pada Rabu, 3 Oktober 2024.

"Debat akan diadakan sebanyak tiga kali," kata Hendra. 

Ia menjelaskan, keputusan ini diambil setelah KIP Aceh berkoordinasi dengan Liaison Officer (LO) dari masing-masing pasangan calon gubernur dan wakil gubernur pada 1 Oktober 2024.

Namun, Hendra menambahkan bahwa jadwal pastinya akan ditentukan melalui rapat pleno KIP Aceh. 

"Rencananya debat akan dimulai pertengahan Oktober hingga Minggu ketiga November 2024. Jadwal resmi akan diputuskan nanti," ujarnya.

Hendra juga menyebutkan bahwa dari tiga debat yang direncanakan, satu debat akan disiarkan di televisi nasional, sementara dua debat lainnya akan ditayangkan di stasiun TV lokal.

Sebelumnya Thamren Ananda, juru bicara pasangan calon gubernur Bustami Hamzah-Teungku Fadhil Rahmi, menyatakan bahwa debat kandidat merupakan momen penting yang dinantikan oleh masyarakat selama masa kampanye. 

"Debat ini adalah bagian dari pendidikan politik bagi masyarakat yang harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab," kata Thamren.

Menurut Thamren, masyarakat perlu mendapatkan informasi yang jelas dan lengkap mengenai visi, misi, serta program setiap kandidat. Debat kandidat memberikan kesempatan bagi para calon untuk saling beradu gagasan dan argumen guna meraih simpati pemilih.

"KIP Aceh bertanggung jawab untuk memfasilitasi debat publik sebanyak tiga kali sesuai dengan PKPU 13/2024," tambahnya. 

Thamren juga menegaskan bahwa jumlah debat tidak boleh dikurangi dengan alasan anggaran, karena hal tersebut dapat mengurangi hak masyarakat untuk mendapatkan pendidikan politik dan menurunkan partisipasi pemilih.

Dengan debat yang maksimal, Thamren berharap masyarakat bisa memilih pasangan calon yang sesuai dengan isu-isu yang diusung, yang pada akhirnya dapat meningkatkan partisipasi pemilih. 

Ia juga menekankan pentingnya memilih panelis dan moderator yang profesional dan netral agar Pilkada berlangsung damai dan berintegritas.[]