Pengamat Ekonomi: Perbankan Syariah di Aceh Perlu Lebih Aktif di Sektor Properti
"Namun, perbankan syariah di Aceh kurang proaktif dalam melihat dan menerjemahkan peluang bisnis di sektor properti," kata Prof Mukhlis kepada Pintoe.co, Selasa, 23 Juli 2024.
Prof Mukhlis Yunus
PINTOE.CO - Pengamat Ekonomi dari Universitas Syiah Kuala (USK), Prof Mukhlis Yunus, menyatakan bahwa masalah pembiayaan perumahan di Aceh bukan sepenuhnya kesalahan bank konvensional atau syariah.
Menurut Prof Mukhlis, kedua jenis bank ini memiliki produk yang dapat digunakan untuk pembiayaan perumahan.
"Namun, perbankan syariah di Aceh kurang proaktif dalam melihat dan menerjemahkan peluang bisnis di sektor properti," kata Prof Mukhlis kepada Pintoe.co, Selasa, 23 Juli 2024.
Ia menjelaskan bahwa Bank Syariah tidak terlalu ortodoks, hanya mungkin pelabelannya dan namanya yang berbeda. Semua kegiatan pembiayaan dari masa ke masa tetap ada.
"Sekarang seharusnya juga bisa, hanya perlu kemauan dari bank syariah untuk menerjemahkan peluang bisnis dalam pengembangan usaha di bidang properti," ujarnya.
Prof Mukhlis menegaskan bahwa tidak seharusnya bank konvensional disalahkan dalam hal ini. Menurutnya, kemampuan perbankan syariah di Aceh dalam menerjemahkan peluang dari berbagai bidang sangat penting.
Ia juga menilai sektor properti dalam jangka panjang pasti akan menguntungkan, dan pembiayaan bagi hasil pun dimungkinkan karena memberikan keuntungan besar bagi para developer maupun perbankan.
"Diperlukan kemauan politik dan niat baik dari perbankan syariah untuk melihat peluang yang ada dalam bisnis, sekaligus menjadi pembina bagi dunia usaha di bidang masing-masing. Jangan hanya menyalahkan bank syariah seolah-olah bank syariah adalah bank ortodoks yang tidak bisa menyelesaikan masalah," sebutnya.
Prof Mukhlis Yunus berharap perbankan syariah di Aceh dapat lebih membuka mata dan memanfaatkan peluang bisnis yang ada, khususnya di sektor properti, demi perkembangan ekonomi yang lebih baik di wilayah tersebut.[]