Lewat lagu berjudul Karmageddon yang dirilis November lalu, Iyah May mengatakan dukungannya terhadap Palestina

Penyanyi Australia Iyah May Diputus Kontrak karena Tolak Ubah Lirik Lagu Dukung Palestina

Penyanyi Australia, Iyah May I Foto: Instagram @iyahmayhem

PINTOE.CO - Penyanyi asal Australia, Iyah May, mengaku putus kontrak dengan label musiknya lantaran menolak mengubah lirik lagu bertajuk Karmageddon miliknya soal genosida di Palestina.

"Aku berpisah dengan manajerku, aku meninggalkan label karena manajerku tidak setuju dengan lirik dalam lagu (Karmageddon) dan menolak untuk bekerja denganku,” kata May, mengutip video unggahan TikTok pada Jumat, 10 Januari 2025.

Iyah May menunjukkan bahwa dirinya sebagai musisi bebas untuk bersuara lewat karya-karyanya, bahkan jika hal tersebut merugikan karier musiknya sendiri.

May konsisten menyerukan isu-isu sosial lewat karyanya. Lewat lagu berjudul Karmageddon, dia menyatakan dukungannya terhadap Palestina dengan membahas genosida yang dilakukan oleh Israel.

May menolak permintaan manajer untuk mengubah lirik yang menyebut aksi Israel di Gaza sebagai tindakan genosida.

Lagu yang dirilis pada akhir 2024 itu, dianggap bermasalah oleh pihak label, termasuk manajernya sendiri. Perbedaan pandangan membuat sang manajer langsung memutus kontrak dengan May. 

“Ia baru akan mendukungku jika aku mau mengubah liriknya," lanjutnya.

Meski Iyah May mengalami pemutusan kontrak, lagu Karmageddon justru mendapatkan dukungan global dan menjadi viral. Lewat unggahannya, Iyah May bersyukut telah merilis Karmageddon.

"Saya bersyukur telah merilis Karmageddon. Di tengah semua rintangan, lagu ini tetap sampai ke telinga pendengar. Menjadi diri sendiri seutuhnya adalah bentuk cinta paling membebaskan,” katanya.

"Bicara kebenaran walau banyak yang menentang jauh lebih bermakna daripada mengorbankan integritas," lanjut Iyah May.

Dalam unggahan lain di Instagram-nya pada 14 November 2024, Iyah May menulis," Kita tidak harus setuju satu sama lain, tetapi kita setidaknya harus memberi orang lain ruang dan rasa hormat untuk menyuarakan pendapat mereka. Siapa yang tahu ... Kita mungkin belajar satu atau dua hal dari satu sama lain."

Sementara hingga kini, pihak manajemen Iyah May belum memberikan pernyataan resmi apapun. Karmageddon hingga kini telah viral di media sosial sebagai bentuk simpati terhadap genosida di Palestina.[]

 

Editor: Lia Dali

iyah may karmageddon lirik lagu genosida palestina