Australia dan ASEAN Sepakati Pendanaan Kerja Sama Energi Bersih
Paket Kerja Sama Energi tersebut akan menjalankan sembilan proyek prioritas untuk memajukan ASEAN Power Grid, energi terbarukan, serta kebijakan dan perencanaan energi regional.
Penandatanganan kesepakatan kerja sama di bidang energi bersih antara ASEAN dengan Australia (Antara)
PINTOE.CO - Duta Besar Australia untuk ASEAN, Tiffany McDonald dan Penjabat Direktur Eksekutif Pusat Energi ASEAN Beni Suryadi menandatangani Perjanjian Kerja Sama untuk membuka pendanaan transisi energi bersih di seluruh kawasan.
"Australia berkomitmen untuk bekerja sama dengan ASEAN guna meningkatkan konektivitas, ketahanan dan keamanan energi," kata Duta Besar McDonald dalam siaran pers Kedutaan Besar Australia di Jakarta, Kamis (12/12).
McDonald mengatakan perjanjian tersebut merupakan langkah penting dalam komitmen bersama menuju masa depan energi bersih yang menguntungkan ASEAN, Australia, dan juga kawasan.
Australia dan ASEAN memiliki ambisi yang sama untuk mengatasi perubahan iklim, mempercepat transisi menuju nol emisi karbon dan memperkuat keamanan energi di seluruh kawasan, kata dia.
Sementara itu, Beni menilai bahwa lanskap energi ASEAN mengalami perkembangan yang pesat.
"Memastikan bahwa kita memenuhi permintaan energi yang terus meningkat dengan cara yang aman, mudah diakses, terjangkau, dan berkelanjutan kini menjadi lebih penting dari sebelumnya," katanya seperti dikutip dari Antara.
Menurut Beni, kolaborasi tersebut tidak hanya mempercepat transisi energi hijau dan mengatasi tantangan iklim, namun juga berperan penting dalam memajukan inisiatif ASEAN Power Grid, yang mendorong konektivitas dan ketahanan energi regional yang lebih besar.
Penandatanganan tersebut membuka pendanaan untuk Paket Kerja Sama Energi senilai 6,9 juta dolar Australia (sekitar Rp70 miliar) yang diumumkan Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese MP pada KTT Khusus ASEAN-Australia pada Maret lalu.
Paket itu diumumkan bersamaan dengan dukungan senilai lebih dari 500 juta dolar Australia (sekitar Rp5,1 triliun) dalam bentuk inisiatif baru dan yang diperluas untuk memperingati 50 tahun hubungan ASEAN-Australia.
Paket Kerja Sama Energi tersebut akan menjalankan sembilan proyek prioritas untuk memajukan ASEAN Power Grid, energi terbarukan, serta kebijakan dan perencanaan energi regional.
Paket itu juga akan mendukung negara-negara anggota ASEAN untuk meningkatkan konektivitas energi dan integrasi pasar guna mendorong ketahanan energi, aksesibilitas, keterjangkauan, dan keberlanjutan yang lebih besar bagi semua.
Hal itu menjadi langkah selanjutnya menuju penerapan Invested: Australia’s Southeast Asia Economic Strategy to 2040 seiring dengan transisi kawasan menuju energi bersih di masa depan, demikian siaran pers Kedubes Australia di Jakarta.[]