PLTA Peusangan Rampung Akhir 2024, Aceh Jadi Penyuplai Energi Hijau ke Sumut
PLTA Peusangan ini menjadi salah satu tulang punggung untuk energi hijau Indonesia.

Konstruksi PLTA Peusangan | Foto: PLN
PINTOE.CO – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan menargetkan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Peusangan dapat memenuhi kebutuhan tenaga listrik Provinsi Aceh dan beberapa wilayah di Sumatera Utara.
PLTA dengan kapasitas 88 MW (megawatt) yang berlokasi di Kabupaten Aceh Tengah ini dicanangkan beroperasi pada akhir tahun 2024. PLTA Peusangan juga akan menjadi PLTA terbesar di Provinsi Aceh.
Jisman Hutajulu, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan, menyampaikan bahwa progress konstruksi PLTA ini sudah di angka 94%.
"PLTA Peusangan ini merupakan PLTA pertama di Provinsi Aceh dan saat ini progres fisik di lapangan telah mencapai 94,71% yang direncanakan Commercial Operation Date (COD) unit #1 (45 MW) pada akhir 2024 dan unit #2 (43 MW) di Mei 2025," terangnya, dilansir dari laman esdm.go.id.
Jisman mengatakan, PLTA ini dapat mendukung dekarbonisasi dan net zero emission yang sejalan dengan keinginan negara untuk mengurangi emisi.
Menurutnya, tantangan sektor ketenagalistrikan tidak hanya terkait masalah keandalan, efisiensi, dan harga listrik yang murah. Namun juga masalah lingkungan.
"PLTA Peusangan ini menjadi salah satu tulang punggung untuk energi hijau Indonesia. Di mana PLTA Peusangan ini memiliki peran yang sangat penting untuk memenuhi peningkatan kebutuhan tenaga listrik di Sumatera khususnya di Provinsi Aceh," jelasnya.
Meski pembangunannya dimulai dari tahun 1994 dan sempat terhenti pada 1996 dikarenakan ada masalah sosial politik, pembangunan PLTA Peusangan dilanjut pada 2011 dan hingga kini hampir rampung.
Dibangun di atas Sungai Peusangan, PLTA ini memiliki bendungan dengan tinggi 75 meter dan panjang 250 meter.
PLTA Peusangan memiliki beberapa peran penting, yaitu sebagai pembangkit baseload, menurunkan Biaya Pokok Penyediaan (BPP), meningkatkan keandalan sistem, berkontribusi dalam Bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) sebesar 0,61% untuk mencapai target bauran nasional, dan dalam jangka panjang menurunkan konsumsi gas alam (Liquefied Natural Gas) di Sumatera Utara.
PLTA Peusangan merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang ada di barat Indonesia. PLTA ini dioperasikan oleh PT PLN (Persero) dan mendapatkan pembiayaan dari pinjaman JICA (Japan International Cooperation Agency) dan dana pendamping dari anggaran PLN.[]