Mampu Tingkatkan Pendapatan Negara, Kemenekraf Fokus Kembangkan Gim hingga Konten Kreator
Terdapat sub-sektor baru dalam ekonomi kreatif yang perlu mendapatkan atensi karena sedang berkembang pesat ditengah masyarakat. Misalnya, sektor film, animasi, dan video gim.

Gim I Foto: Istimewa
PINTOE.CO - Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) menilai gim hingga kehadiran kreator konten dapat meningkatkan pendapatan negara secara signifikan pada tahun 2025.
“Memang terkait prioritas sub-sektor ekonomi kreatif sudah diarahkan oleh Bappanas. Kuliner, kriya dan fesyen juga tetap jadi sub-sektor yang paling besar. Tapi ada juga sektor-sektor yang jadi fokus kita,” kata Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya dilansir Antara.
Riefky mengatakan terdapat sub-sektor baru dalam ekonomi kreatif yang perlu mendapatkan atensi karena sedang berkembang pesat ditengah masyarakat. Misalnya, sektor film, animasi, dan video gim.
Senada, Wakil Menteri Ekonomi Kreatif, Irene Umar, menambahkan sub-sektor lain yang patut diperhatikan adalah konten digital dan kreator konten.
Hal tersebut dikarenakan di dalam sub-sektor kreator konten terdapat sektor lain, yaitu pemengaruh (influencer) dan V-Tuber yang kini menjadi pekerjaan baru dan menjamur di tengah masyarakat.
Sektor lain yang juga menjadi perhatian adalah munculnya Artificial Intelligence (AI).
“V-Tuber itu kalau di Jepang sudah menjadi industri yang besar, sedangkan penghargaan V-Tuber di Indonesia baru bulan lalu digelar untuk pertama kalinya,” ujar Irene.
Irene mengatakan untuk memaksimalkan potensi seluruh sub-sektor baru tersebut, pemerintah perlu melakukan pemetaan, tidak hanya pada ekosistem ekonomi kreatif, tetapi juga mendata seberapa besar potensi dari pendapatan yang diperoleh melalui munculnya sektor-sektor baru tersebut.
“Jadi untuk tahun depan dari 17 sub-sektor ekonomi kreatif yang plus-plus itu, ada banyak sekali new input yang harus diimplementasikan, berbasis data, dan kita akan mempertahankan kekuatan ekonomi yang sudah dilakukan dari 10 tahunan,” ucapnya.
Adapun 17 sub-sektor ekonomi kreatif yang sudah ada dibagi menjadi empat bidang utama, yakni pada bidang kreativitas budaya mencakup sektor kuliner, kriya, fesyen, seni rupa, dan seni pertunjukan.
Selanjutnya pada bidang kreativitas digital dan teknologi mencakup gim dan aplikasi.
Pada bidang kreativitas desain ada sektor arsitektur, desain interior, desain komunikasi visual, dan desain produk.
Dalam bidang kreativitas media mencakup sektor film, animasi dan video, periklanan, televisi dan radio, musik, penerbitan dan fotografi.
Sebelumnya, Teuku Riefki Harsya mengatakan bahwa pengembangan subsektor konten dapat berkontribusi pada perekonomian nasional, termasuk pengentasan kemiskinan, pertumbuhan kelas menengah, kemunculan industri kreatif baru, peningkatan literasi digital serta meningkatkan pendapatan negara dari pajak dan bukan pajak.
"Selain itu, kreator konten juga berperan dalam meningkatkan kesadaran akan pariwisata, produk dalam negeri dan budaya Indonesia di tingkat global," kata Riefky dalam diskusi dengan para kreator konten Indonesia di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis, 12 Desember 2024.[]
Editor: Lia Dali