Modus penipuan menggunakan QRIS masih marak.

Bank Indonesia Ajak Masyarakat Hati-Hati Pakai QRIS

Ilustrasi penggunaan QRIS | Foto: Berita Satu

PINTOE.CO - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jakarta mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati saat melakukan transaksi menggunakan quick response code Indonesian standard (QRIS).

Imbauan ini disampaikan menyusul peningkatan signifikan dalam transaksi yang menggunakan metode tersebut, sedangkan modus penipuan menggunakan QRIS masih marak. Salah satunya kasus viral QRIS donasi di rumah ibadah yang diganti dengan QRIS pihak yang tidak bertanggung jawab.

"Saat melakukan transaksi menggunakan QRIS, pastikan bahwa nama penyedia, seperti toko atau rumah ibadah, sesuai dengan yang tercantum di QRIS tersebut," kata Kepala Divisi Perizinan dan Implementasi Kebijakan Sistem Pembayaran BI Jakarta Hery Afrianto, dilansir dari Antara pada Minggu, 21 Juli 2024.

Hery menambahkan, pihaknya terus mendorong penggunaan QRIS karena metode ini menawarkan banyak manfaat, baik bagi pengguna, pedagang, maupun pemerintah.

Bagi pengguna, QRIS menawarkan kemudahan, kecepatan, efisiensi, keamanan, dan pencatatan transaksi yang membantu UMKM dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi digital.

Untuk pedagang, QRIS dapat meningkatkan citra merek, menjaga kebersihan, mengurangi risiko, menghemat biaya pengelolaan, dan membantu membangun profil kredit melalui pencatatan transaksi.

Sedangkan bagi pemerintah, QRIS mendukung efisiensi dalam penerimaan pajak dan retribusi, pemulihan ekonomi, pendaftaran pelaku usaha dan sektor informal, serta mendorong elektronifikasi.

"Tahun ini, kami menargetkan volume transaksi QRIS mencapai satu miliar transaksi. Saat ini sudah tercatat sekitar 600 juta transaksi. Perkembangannya sangat pesat, tetapi penggunaan yang meluas ini juga menarik perhatian pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab," kata Hery.

Menurut catatan BI, penggunaan QRIS di Jakarta berkontribusi hampir 35% dari jumah transaksi nasional. Hingga April 2024, jumlah pengguna QRIS di Jakarta telah mencapai 5,78 juta, dengan target tambahan 274.778 pengguna baru untuk tahun ini.[]

bank Indonesia