Jelang Ramadan, Bank Indonesia Aceh Pantau Harga Komoditas dan Evaluasi TPID
Bank Indonesia juga mengedukasi masyarakat melalui kampanye belanja bijak untuk ramadan yang lebih berkah.

Ilustrasi salah satu pasar tradisional di Banda Aceh. BI Perwakilan Aceh mulai mewaspadai kenaikan harga sejumlah komoditas menjelang bulan Ramadan 2025 I Foto: Dok. Pemko Banda Aceh
PINTOE.CO - Kepala Perwakilan Bank Indonesia Aceh, Agus Chusaini, mengatakan pihaknya mulai mewaspadai adanya kenaikan harga sejumlah komoditas menjelang bulan Ramadan 2025 dengan melakukan sejumlah langkah penguatan dalam pengendaliannya.
"Memasuki bulan Ramadan 2025, kita terus memperkuat upaya pengendalian inflasi dengan melakukan evaluasi TPID (Tim Pengendalian Inflasi Daerah) serta pemantauan harga secara berkala," kata Agus, Rabu, 19 Februari 2025.
Dia mengatakan semangat menyambut ramadan memang kerap diikuti dengan meningkatnya permintaan komoditas pangan maupun sandang sehingga berdampak pada peningkatan inflasi.
Adapun sejumlah komoditas yang berpotensi mengalami kenaikan harga menjelang ramadan ini, yaitu daging ayam ras, telur ayam ras, minyak goreng, gula pasir, cabai merah, bawang merah, dan bawang putih.
Agus menyampaikan sebagai upaya mengendalikan inflasi menjelang ramadan ini, pihaknya telah melakukan peningkatan kapasitas terhadap kinerja TPID se-Aceh.
"Kita berkoordinasi dengan Biro Ekonomi dan instansi terkait mengenai rencana atau program pengendalian inflasi tahun ini serta memantau perkembangan inflasi secara mingguan," ujarnya.
Selain itu, untuk mengantisipasi lonjakan harga dan mencegah kepanikan, Agus mengatakan Bank Indonesia juga mengedukasi masyarakat melalui kampanye belanja bijak untuk ramadan yang lebih berkah.
Kampanye tersebut di antaranya menghindari belanja berlebihan dan tidak sesuai kebutuhan, memilih alternatif barang yang lebih terjangkau, membandingkan harga sebelum membeli, mencari barang pengganti yang lebih murah, tidak menimbun barang, dan tidak panik jika terjadi kelangkaan barang.
"Dengan penerapan strategi yang terarah dan sinergi bersama stakeholders, kita optimis bahwa perekonomian Aceh akan tetap tumbuh kuat, inflasi terkendali serta daya beli masyarakat tetap terjaga," ujarnya.[]
Editor: Lia Dali